Terobosan AI Singapura: Prediksi Kekambuhan Kanker Hati dengan Akurasi Tinggi

Ilmuwan Singapura berhasil mengembangkan sistem penilaian berbasis kecerdasan buatan (AI) yang menjanjikan dalam memprediksi kekambuhan kanker hati. Sistem ini, hasil kolaborasi antara Institut Biologi Molekuler dan Seluler (IMCB) dan Singapore General Hospital (SGH), mampu memprediksi kekambuhan karsinoma hepatoseluler (KHS), jenis kanker hati yang paling sering terjadi, dengan tingkat akurasi sekitar 82 persen.

Keunggulan sistem ini terletak pada kemampuannya menganalisis distribusi spasial sel imun pembunuh alami serta lima gen kunci dalam jaringan tumor hati. Hal ini memberikan wawasan mendalam tentang karakteristik tumor yang berkontribusi terhadap kekambuhan.

"Di Singapura, hingga 70 persen pasien kanker hati mengalami kekambuhan dalam lima tahun," ungkap seorang peneliti dari IMCB, menekankan pentingnya sistem ini dalam memungkinkan intervensi dini oleh dokter.

Sistem ini telah divalidasi menggunakan sampel jaringan dari 231 pasien di berbagai rumah sakit. Saat ini, sistem tersebut tersedia gratis melalui portal web untuk keperluan penelitian. Rencananya, sistem ini akan diintegrasikan ke dalam alur kerja klinis standar setelah melalui studi validasi lebih lanjut yang dijadwalkan dimulai akhir tahun ini. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan penanganan dan hasil pengobatan bagi pasien kanker hati di masa depan.

Scroll to Top