Arsenal memilih sikap hati-hati dalam menanggapi kasus hukum yang menjerat mantan pemainnya, Thomas Partey. Partey menghadapi dakwaan serius terkait lima kasus pemerkosaan dan satu kasus kekerasan seksual yang terjadi antara tahun 2021 dan 2022, saat ia masih berseragam The Gunners.
Kasus ini sebenarnya sudah mencuat tiga tahun lalu, namun identitas Partey baru terungkap setelah ia ditetapkan sebagai terdakwa oleh Kepolisian Inggris.
Reaksi awal Arsenal terhadap kasus ini sempat menuai kritik. Klub dinilai kurang responsif, terutama karena tetap memainkan Partey ketika tuduhan pertama kali muncul.
Mikel Arteta, manajer Arsenal, terus mengandalkan Partey hingga masa kontraknya berakhir pada Juni 2025. Kini, kontrak tersebut berakhir seiring dengan status Partey sebagai terdakwa kasus kekerasan seksual.
Arsenal kemudian memilih untuk tidak banyak berkomentar terkait kasus Partey, menekankan bahwa pemain asal Ghana itu sudah bukan bagian dari tim.
Meski demikian, Arteta meyakini bahwa Arsenal telah mengambil langkah yang tepat dalam menanggapi situasi ini. Ia enggan memberikan komentar lebih detail mengenai kasus yang menimpa Partey.
"100 persen, ya," jawab Arteta ketika ditanya apakah Arsenal telah bertindak dengan benar. "Klub sudah memberikan pernyataan yang sangat jelas. Ada banyak masalah hukum yang kompleks, jadi saya tidak bisa berkomentar lebih lanjut."