Politikus PDIP, Aria Bima, menyoroti kesan kurang terbukanya PSI jika Jokowi menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina dan Kaesang sebagai Ketua Umum. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PSI, Cheryl Tanzil, menyampaikan apresiasi atas masukan yang diberikan.
"Terima kasih atas masukannya. Sebagai partai yang relatif muda, kami mendengarkan masukan ini dengan serius," ujar Cheryl.
Cheryl menegaskan komitmen PSI untuk terus belajar dari partai lain, termasuk PDIP, mengenai makna partai yang terbuka.
"Kami akan terus belajar dari partai senior seperti PDIP tentang arti keterbukaan partai," tambahnya.
Namun, Cheryl menekankan bahwa PSI telah menjadi partai yang terbuka. Ia menunjuk pada pemilihan ketua umum melalui Pemilihan Raya berbasis e-vote dan Kongres sebagai bukti nyata.
"Kami bukan akan menjadi partai terbuka, kami sudah menjadi partai terbuka," tegasnya.
Sebelumnya, Aria Bima menghormati Kongres PSI sebagai mitra PDIP dalam berdemokrasi. Ia mengapresiasi PSI sebagai partai yang progresif dan super terbuka.
Namun, Aria Bima mempertanyakan kesan yang mungkin timbul jika Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina dan Kaesang menjadi Ketua Umum.
"Kalau Pak Jokowi Ketua Dewan Pembina dan Mas Kaesang Ketua Umum, kesannya jadi tidak go public," ujarnya.
"Katanya terbuka? Kesannya jadi partai domestik lagi," imbuhnya.