Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) bergerak cepat menindaklanjuti misteri kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (38), yang ditemukan tewas di sebuah kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Langkah ini diambil setelah Kompolnas memperoleh sejumlah informasi signifikan dari keluarga korban di Yogyakarta.
Salah satu Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan pendalaman terkait informasi yang diperoleh dari Yogyakarta. Informasi awal tersebut menjadi pijakan untuk mengungkap tabir kematian ADP.
Tim Kompolnas langsung terjun ke lokasi kejadian, melakukan pemeriksaan detail di kamar kos ADP, serta meninjau rekaman CCTV yang tersedia. Fokus utama adalah merekonstruksi rangkaian peristiwa yang mengarah pada kematian korban.
Pendalaman tidak hanya terbatas pada kronologi kejadian. Kompolnas juga meneliti barang-barang milik ADP untuk mencari korelasi dengan peristiwa tragis tersebut. Latar belakang kehidupan ADP, termasuk aktivitas dan interaksinya dengan lingkungan sekitar, turut menjadi fokus penyelidikan.
Cak Anam menyebutkan bahwa ada informasi baru yang sifatnya belum diperdebatkan dan perlu ditelusuri lebih lanjut. Informasi inilah yang diharapkan dapat menjadi kunci dalam mengungkap kebenaran di balik kematian ADP.
Seperti yang diketahui, ADP ditemukan tak bernyawa oleh penjaga kos pada 8 Juli lalu dengan kondisi kepala terlilit lakban. Polda Metro Jaya telah menjanjikan pengusutan tuntas kasus ini dengan metode penyelidikan kriminal berbasis ilmiah (scientific investigation).
Penyelidikan intensif yang dilakukan Kompolnas ini diharapkan dapat memberikan titik terang dan mengungkap fakta-fakta yang selama ini tersembunyi, sehingga keadilan dapat ditegakkan bagi ADP dan keluarganya.