Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan keseriusan dalam mendorong hilirisasi. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, secara resmi menyerahkan dokumen pra-studi kelayakan untuk 18 proyek hilirisasi prioritas kepada Danantara. Nilai investasi proyek-proyek ini mencapai angka fantastis, Rp 618,13 triliun.
Proyek-proyek tersebut mencakup beragam sektor strategis, antara lain:
- 8 proyek hilirisasi mineral dan batu bara (minerba)
- 3 proyek hilirisasi pertanian
- 3 proyek hilirisasi kelautan dan perikanan
- 2 proyek hilirisasi transisi energi
- 2 proyek hilirisasi ketahanan energi
Meskipun dokumen tersebut masih berupa pra-studi kelayakan, pemerintah optimis Danantara sebagai pelaksana utama akan menyempurnakannya. Bahlil menekankan bahwa timnya siap berkolaborasi dengan Danantara untuk menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan. Satuan Tugas (Satgas) khusus juga akan dibentuk untuk membantu kelancaran seluruh proyek.
Lebih jauh, Bahlil memperkirakan bahwa implementasi proyek-proyek ini akan menciptakan sekitar 300 ribu lapangan pekerjaan baru. Beberapa proyek bahkan sudah siap untuk dieksekusi dalam waktu dekat.
Dengan implementasi yang sukses, proyek-proyek hilirisasi ini diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional yang signifikan, serta meningkatkan pendapatan negara.