Iran Benahi Sistem Pertahanan Udara Pasca Konflik dengan Israel

Jakarta – Militer Iran sedang giat memulihkan sistem pertahanan udaranya yang mengalami kerusakan akibat pertempuran dengan Israel pada pertengahan Juni.

Seorang pejabat tinggi Angkatan Bersenjata Iran, Mahmoud Mosavi, mengonfirmasi bahwa beberapa sistem pertahanan udara mengalami kerusakan selama konflik yang berlangsung selama 12 hari tersebut.

Meskipun mengakui adanya kerusakan, Mosavi menegaskan bahwa militer Iran telah berhasil mengganti sistem yang rusak dengan memanfaatkan sumber daya dalam negeri. Sistem pengganti telah disiapkan sebelumnya dan ditempatkan di lokasi strategis untuk menjaga keamanan wilayah udara Iran.

Sebelum konflik, Iran mengandalkan sistem pertahanan udara jarak jauh Bavar-373 buatan dalam negeri serta sistem S-300 buatan Rusia. Saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai apakah penggantian sistem pertahanan udara melibatkan impor senjata dari luar negeri. Media lokal Iran juga belum melaporkan adanya pengiriman senjata dari luar negeri dalam beberapa minggu terakhir.

Konflik antara Iran dan Israel berlangsung selama 12 hari pada Juni, menyebabkan sejumlah petinggi militer Iran tewas. Israel melancarkan serangan besar-besaran dengan menargetkan sistem pertahanan udara Iran. Iran membalas dengan meluncurkan ratusan rudal ke Israel.

Di tengah konflik yang memanas, Amerika Serikat turut terlibat dengan menyerang sejumlah situs nuklir Iran. AS mengklaim bahwa serangan tersebut berdampak signifikan, namun beberapa laporan menyebutkan bahwa dampaknya hanya minor.

Scroll to Top