KYIV – Angkatan bersenjata Rusia mengklaim telah melancarkan serangan terkoordinasi ke sejumlah target militer di Ukraina, termasuk fasilitas industri pertahanan dan pangkalan udara. Serangan ini melibatkan berbagai jenis rudal, termasuk yang hipersonik.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa serangan tersebut menggunakan senjata presisi jarak jauh yang diluncurkan dari udara, laut, dan darat, termasuk rudal balistik hipersonik Kinzhal dan drone tempur.
"Tujuan serangan telah tercapai. Semua target yang ditetapkan berhasil dihancurkan," tegas kementerian tersebut.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengakui adanya gelombang serangan dari Rusia. Dia melaporkan kerusakan di Kyiv dan wilayah sekitarnya, serta di Kharkiv dan Ivano-Frankivsk.
Zelensky mengklaim bahwa sistem pertahanan udara Ukraina berhasil menembak jatuh sejumlah drone di wilayah Sumy, Khmelnitsky, Kropyvnytskyi, Mykolaiv, Poltava, dan Kherson.
Menurut Zelensky, serangan berlangsung sepanjang malam dan melibatkan lebih dari 420 drone dan 20 rudal, menyebabkan dua orang meninggal dan 15 lainnya terluka.
Laporan sebelumnya mengindikasikan kerusakan pada fasilitas non-perumahan di Kyiv, sebuah supermarket, gudang, dan kompleks bangunan kosong di lokasi yang belum diungkapkan.
Pejabat Rusia menegaskan bahwa serangan mereka hanya menargetkan fasilitas yang terkait dengan militer dan tidak pernah menyasar warga sipil.
Moskow berdalih bahwa serangan ini merupakan respons terhadap serangan Kyiv ke wilayah Rusia, yang seringkali menargetkan area pemukiman dan infrastruktur vital.