Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya mewujudkan program internet gratis desa, sebuah inisiatif yang digagas untuk membangun infrastruktur digital berbasis layanan publik di seluruh pelosok desa. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim menegaskan bahwa program ini bukan sekadar menyediakan Wi-Fi publik biasa, melainkan fokus pada penyediaan internet untuk kebutuhan desa.
Target utama dari program ini adalah menghubungkan 841 desa di seluruh Kaltim dengan jaringan internet. Namun, karena keterbatasan anggaran, implementasi dilakukan secara bertahap, dimulai dari kantor desa sebagai prioritas utama.
Setelah kantor desa terhubung, program akan dilanjutkan ke fasilitas pelayanan publik lainnya seperti Puskesmas pembantu dan sekolah. Area publik seperti taman atau balai desa akan menjadi prioritas berikutnya. Tujuannya adalah untuk memastikan pelayanan masyarakat tidak terganggu akibat minimnya akses internet.
Meskipun bukan Wi-Fi publik, masyarakat tetap akan merasakan manfaat dari program ini secara tidak langsung. Contohnya, program internet di sekolah-sekolah akan mendukung kegiatan belajar mengajar.
Keputusan untuk membuka akses internet gratis bagi warga di sekitar kantor desa akan diserahkan kepada kebijakan masing-masing kepala desa. Pemerintah provinsi hanya menyediakan satu titik utama di setiap desa.
Setelah jaringan utama terpasang, desa-desa dapat mengembangkan pemanfaatan internet secara mandiri, misalnya dengan menarik kabel ke rumah-rumah warga melalui kerjasama dengan provider internet.
Hingga saat ini, Penajam Paser Utara (PPU) menjadi satu-satunya kabupaten di Kaltim yang belum memiliki desa yang terpasang internet gratis. Namun, hal ini bukan disebabkan oleh masalah khusus, melainkan karena faktor penjadwalan dan ketersediaan teknisi.
Program internet desa ini telah resmi diluncurkan pada 21 April 2025, bersamaan dengan peluncuran program lainnya. Pada kesempatan itu, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah penyedia layanan internet seperti Telkom dan Telkomsel.
Hingga 21 Juli 2025, program ini telah menjangkau 252 desa, atau sekitar 30 persen dari target. Pemerintah Provinsi Kaltim menargetkan untuk mencapai 300 desa terpasang hingga akhir Juli, dengan penambahan rata-rata 30 desa setiap minggu. Prioritas utama adalah memastikan seluruh desa di Kaltim mendapatkan akses internet, dengan mengedepankan asas keadilan.