Mantan Marinir TNI Menyesal Jadi Tentara Bayaran Rusia, Minta Dipulangkan

Mantan anggota Korps Marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara, menyatakan penyesalannya telah bergabung menjadi tentara bayaran Rusia dalam konflik di Ukraina dan memohon bantuan pemerintah Indonesia untuk kembali ke tanah air.

Melalui pesan video yang diunggah di akun TikTok pribadinya, Satria menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto, Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, dan Menteri Luar Negeri terkait keputusannya menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia.

"Mohon izin, Bapak. Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya," ujarnya.

Satria mengaku bahwa motivasinya bergabung dengan militer Rusia semata-mata karena alasan ekonomi dan tanpa niat untuk mengkhianati negara. Ia bahkan mengklaim telah meminta restu ibunya sebelum berangkat. Namun, kini ia menyadari konsekuensi berat dari tindakannya, termasuk potensi kehilangan status Warga Negara Indonesia (WNI).

Ia berharap pemerintah dapat membantu membatalkan kontraknya dengan Kementerian Pertahanan Rusia dan memulihkan status kewarganegaraannya. "Jujur saya tidak ingin kehilangan kewarganegaraan saya, karena kewarganegaraan Republik Indonesia bagi saya segala-galanya dan tidak pernah ternilai harganya," ungkapnya.

TNI AL sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa Satria telah dipecat secara tidak hormat dari dinas militer berdasarkan putusan hukum yang berkekuatan hukum tetap sejak April 2023.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia melalui KBRI Moskow menyatakan akan terus memantau dan berkomunikasi dengan Satria. Terkait status kewarganegaraannya, Kemlu menyatakan bahwa hal tersebut menjadi wewenang Kementerian Hukum dan HAM.

Scroll to Top