Harga Emas Meroket Sentuh Level Tertinggi Lima Pekan

NEW YORK, investor.id – Harga emas melonjak lebih dari 1% pada perdagangan Senin (21/7/2025), mencapai puncak tertinggi dalam lima minggu terakhir. Penyebab utamanya adalah melemahnya nilai tukar dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Kondisi ini terjadi di tengah kekhawatiran pasar menjelang batas waktu 1 Agustus. Negara-negara harus mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS sebelum tanggal tersebut, jika tidak, mereka akan menghadapi potensi penerapan tarif tambahan.

Harga emas spot naik signifikan sebesar 1,39% menjadi US$ 3.397 per ons, level yang terakhir terlihat pada 17 Juni. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS juga mengalami kenaikan kuat, ditutup pada US$ 3.406,40 per ons, naik 1,4%.

Indeks dolar AS merosot 0,6%, membuat emas yang berdenominasi dolar menjadi lebih terjangkau bagi investor dari luar negeri. Selain itu, imbal hasil obligasi AS dengan tenor 10 tahun jatuh ke titik terendah dalam lebih dari seminggu.

Ketidakpastian yang menggantung menjelang tenggat waktu perdagangan 1 Agustus memberikan tekanan tersendiri pada pasar, yang pada gilirannya memberikan dukungan kuat bagi harga emas.

Di sisi lain, Uni Eropa dilaporkan sedang mempertimbangkan berbagai opsi tindakan balasan terhadap AS, jika upaya mencapai kesepakatan perdagangan yang memuaskan gagal.

Spekulasi Suku Bunga The Fed

Dari sisi kebijakan moneter, para pelaku pasar memperkirakan peluang sebesar 59% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan September, menurut data CME FedWatch Tool.

Bahkan, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyarankan agar seluruh struktur The Fed perlu dievaluasi ulang sebagai sebuah institusi. Spekulasi tentang kemungkinan pemangkasan suku bunga yang lebih agresif dari yang diperkirakan sebelumnya, serta desas-desus tentang potensi penggantian Ketua The Fed Jerome Powell, semakin menambah ketidakpastian di pasar.

Sebagai aset safe haven, emas cenderung menguat di saat ketidakpastian meningkat dan suku bunga rendah.

Namun, data terbaru menunjukkan bahwa China, konsumen emas terbesar di dunia, mengimpor 63 metrik ton emas pada bulan lalu, angka terendah sejak Januari. Impor platinum negara itu juga turun 6,1% dibandingkan bulan sebelumnya.

Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami tren positif. Harga spot perak naik 2,1% menjadi US$ 38,99 per ons, platinum menguat 1,4% menjadi US$ 1.440,75, dan palladium melonjak 2,1% ke US$ 1.266,04.

Scroll to Top