Jakarta – Polandia meningkatkan kesiagaan armada udaranya mulai Senin, 21 Juli 2025, menyusul peningkatan intensitas serangan Rusia ke Ukraina. Kementerian Pertahanan Polandia mengumumkan operasi ini pada Jumat malam, bersamaan dengan serangan drone dan rudal Rusia yang menyasar kota-kota di Ukraina.
Keesokan harinya, Warsawa mengumumkan bahwa pesawat Swedia juga akan terlibat dalam operasi ini. "Kami mengerahkan seluruh kekuatan dan aset yang ada, termasuk pesawat dan pertahanan udara berbasis darat serta radar pengintai dalam status siaga tertinggi," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Polandia. Langkah ini diambil untuk menjamin keamanan wilayah udara Polandia dan memastikan kesiapan sistem pertahanan udara berbasis darat serta radar pengintai.
Seminggu sebelumnya, Angkatan Bersenjata Polandia telah mengeluarkan pernyataan serupa, menyatakan bahwa jet-jet tempur dikerahkan dan pasukan dalam siaga penuh akibat serangan Rusia yang diarahkan ke wilayah barat Ukraina, yang berbatasan langsung dengan Polandia.
Sebagai salah satu anggota NATO di sisi timur, Polandia secara konsisten memperingatkan tentang risiko keamanan yang ditimbulkan oleh invasi Rusia ke Ukraina, mengingat perbatasan darat yang mereka miliki.
Di sisi lain, pada Jumat malam, Ukraina menyerang Moskow dengan drone, menurut keterangan pihak berwenang Rusia. Serangan ini menandai malam ketiga berturut-turut ibu kota Rusia menjadi sasaran serangan udara.
Walikota Moskow, Sergei Sobyanin, melaporkan bahwa unit pertahanan udara Rusia berhasil mencegat 13 drone yang menuju ibu kota sebelum pukul 02.00 dini hari Sabtu. Saksi mata melaporkan beberapa drone terbang hingga kurang dari 38 kilometer di barat laut kota.