Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi Lima Minggu! Apa Pemicunya?

Harga emas dunia kembali bersinar, mencapai level tertinggi dalam lima minggu terakhir. Pada hari Selasa (22 Juli 2025), emas melonjak 1,05% ke US$3.431,12 per troy ons, melanjutkan tren positif selama dua hari berturut-turut. Kenaikan ini membawa harga emas kembali ke level US$3.400, pertama kalinya sejak 13 Juni 2025.

Meskipun pada perdagangan hari ini, Rabu (23 Juli 2025), harga emas sedikit terkoreksi 0,10% menjadi US$3.427,85 per troy ons, namun sentimen positif masih terasa kuat.

Lantas, apa yang mendorong kenaikan harga emas ini?

Ketidakpastian Perdagangan Global

Salah satu faktor utama adalah kekhawatiran seputar perdagangan global. Investor terus memantau perkembangan tenggat waktu tarif yang ditetapkan oleh Presiden AS pada 1 Agustus 2025. Rumor mengenai potensi kegagalan kesepakatan dagang antara Uni Eropa dan AS semakin memicu kekhawatiran.

Melemahnya Dolar AS dan Imbal Hasil Obligasi

Indeks dolar AS (DXY) melemah 0,47% menjadi 97,39 pada hari Selasa. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun juga anjlok 0,78% ke level 4,34%, terendah dalam hampir dua minggu. Kondisi ini membuat emas, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi lebih menarik bagi investor.

Antisipasi Kebijakan The Fed

Pasar juga tengah menantikan pertemuan The Federal Reserve (The Fed) minggu depan. Meskipun suku bunga diperkirakan akan tetap stabil, investor menantikan sinyal potensi penurunan suku bunga di bulan Oktober. Emas cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.

Analisis Teknikal Harga Emas

Secara teknikal, emas diperkirakan akan tetap dalam tren bullish. Level resistensi kuat berada di dekat US$3.420, sementara level support berada di US$3.350.

Dengan berbagai faktor yang mendukung, prospek emas ke depan masih terlihat cerah. Ketidakpastian global, pelemahan dolar AS, dan ekspektasi kebijakan moneter yang longgar dari The Fed, semuanya berkontribusi pada daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Scroll to Top