IHSG Terkoreksi Setelah 11 Hari Menguat, Saham Grup Prajogo Pangestu Jadi Beban

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri reli panjangnya setelah mencatatkan penurunan pada perdagangan kemarin. Setelah 11 hari berturut-turut menguat, IHSG akhirnya terkoreksi dan ditutup pada level 7.344,74, turun sebesar 0,72% atau 53,46 poin.

Secara teknikal, pergerakan IHSG menunjukkan adanya penolakan pada level resistance di sekitar 7470. Jika koreksi berlanjut, IHSG berpotensi menguji level support terdekat di 7275. Koreksi ini dianggap wajar setelah kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir, dan diharapkan akan menciptakan tren naik yang lebih berkelanjutan.

Penurunan IHSG kemarin terutama disebabkan oleh penurunan saham-saham dari grup Prajogo Pangestu. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menjadi pemberat utama dengan kontribusi negatif 11,80 poin, diikuti oleh PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang menyeret turun 11,25 poin.

Di sisi lain, saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), yang baru saja melakukan IPO dari grup yang sama, masih menjadi pemimpin indeks dengan kontribusi positif sebesar 9,12 poin. Saham CDIA telah mengalami Auto Reject Atas (ARA) selama sembilan hari berturut-turut, mengakumulasi penguatan lebih dari 500%. Kondisi ini meningkatkan risiko suspensi, mengingat saham lain yang listing bersamaan pada 9 Juli 2025, yaitu PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), telah terkena suspensi.

Jika COIN kembali disuspensi, potensi masuk ke papan pemantauan khusus (FCA) akan semakin besar. CDIA pun berpotensi mengikuti. Namun, jika CDIA masuk FCA, permintaan yang masih tinggi diperkirakan hanya akan mengurangi persentase ARA dari 25% menjadi 10%.

Scroll to Top