Filipina Dilanda Banjir Monsun, Puluhan Ribu Warga Mengungsi

Hujan monsun ekstrem menyebabkan banjir parah di beberapa wilayah Filipina. Dampaknya, puluhan ribu penduduk terpaksa meninggalkan rumah mereka mencari perlindungan di tempat yang lebih tinggi dan aman.

Pada hari Selasa (22 Juli 2025), sekolah dan kantor pemerintahan di Manila serta provinsi terdampak lainnya ditutup sebagai langkah antisipasi. Lebih dari 23 ribu jiwa yang bermukim di area sekitar sungai dievakuasi ke berbagai lokasi penampungan sementara. Sekolah, balai desa, dan area beratap lainnya menjadi tempat berlindung. Di wilayah metropolitan seperti Quezon, Pasig, dan Caloocan, jumlah pengungsi mencapai 44 ribu orang.

Curah hujan yang tinggi akibat monsun telah merenggut nyawa sedikitnya enam orang dan menyebabkan enam lainnya hilang di Filipina bagian tengah dan selatan. Kondisi ini diperparah sejak badai tropis Wipha menghantam wilayah tersebut pada Jumat (18 Juli).

Menurut perkiraan badan meteorologi nasional Filipina, hujan deras diprediksi akan terus mengguyur hingga akhir pekan ini. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

Scroll to Top