Penyakit ginjal kronik (PGK) menjadi perhatian global karena kontribusinya terhadap masalah kesehatan serius seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Penelitian terbaru di RSUD Kraton Pekalongan, Jawa Tengah, menyoroti tren kadar asam urat dan ureum pada pasien gagal ginjal kronik (GGK) selama periode 2022-2024.
Fokus Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prevalensi kadar asam urat dan ureum pada pasien GGK berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Metode yang digunakan adalah deskriptif time series retrospektif, dengan memanfaatkan data sekunder dari hasil pemeriksaan laboratorium. Total 76 pasien GGK menjadi sampel penelitian.
Temuan Utama
Jumlah pasien GGK yang melakukan pemeriksaan kadar asam urat dan ureum di RSUD Kraton Pekalongan mengalami peningkatan signifikan dari tahun 2022 (12 pasien) hingga 2024 (41 pasien). Mayoritas pasien pada setiap tahunnya menunjukkan kadar asam urat dan ureum yang tinggi.
Karakteristik Responden:
- Jenis Kelamin: Mayoritas pasien adalah laki-laki pada setiap tahun (sekitar 60%).
- Usia: Pada tahun 2022, mayoritas pasien berusia lanjut (>60 tahun), sementara pada tahun 2023 dan 2024, mayoritas berada pada rentang usia dewasa (18-59 tahun). Namun pada tahun 2024, jumlah pasien usia lanjut kembali meningkat.
- Pendidikan: Sebagian besar pasien memiliki tingkat pendidikan terakhir Sekolah Dasar (SD).
Kadar Asam Urat dan Ureum:
- Asam Urat: Persentase pasien dengan kadar asam urat tinggi cukup besar, tertinggi pada tahun 2022 (91,67%), kemudian menurun sedikit pada tahun 2023 (82,61%) dan 2024 (58,54%).
- Ureum: Persentase pasien dengan kadar ureum tinggi juga dominan, yaitu 75,00% pada tahun 2022, 69,57% pada tahun 2023, dan 68,29% pada tahun 2024.
Interpretasi Hasil
Kadar asam urat yang tinggi (hiperurisemia) pada pasien GGK seringkali disebabkan oleh gangguan fungsi ginjal dalam menyaring asam urat dari darah, serta dapat diperburuk oleh konsumsi makanan tinggi purin. Hiperurisemia dapat memicu nyeri sendi dan kerusakan permanen akibat penumpukan kristal asam urat.
Peningkatan kadar ureum mengindikasikan penurunan fungsi ginjal dalam menyaring limbah metabolisme protein. Kondisi ini dikenal sebagai uremia dan umum terjadi pada pasien GGK.
Implikasi dan Saran
Temuan ini menekankan pentingnya pemantauan rutin kadar asam urat dan ureum pada pasien GGK. Pasien disarankan untuk patuh terhadap pengobatan dan anjuran dokter guna mencegah peningkatan kadar asam urat dan ureum yang dapat memperburuk kondisi ginjal. Modifikasi gaya hidup, termasuk diet rendah purin dan pembatasan asupan protein, juga dapat membantu mengendalikan kadar asam urat dan ureum.