Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengumumkan potensi suntikan dana sebesar Rp100 triliun ke sektor hilirisasi pada bulan November. Dana ini akan difokuskan pada pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik terpadu.
Proyek strategis ini akan dikerjakan oleh Indonesia Battery Corporation (IBC) bersama dengan Proyek Titan, yang merupakan anak perusahaan dari Zhejiang Huayou Cobalt Co.
Bahlil menegaskan bahwa nilai investasi proyek ini berkisar di angka Rp100 triliun, berbeda dengan perkiraan sebelumnya yang sempat beredar.
"Proyek ekosistem baterai mobil nilainya sekitar Rp100 triliun lebih. Ini adalah Huayou yang menggantikan LG. Insyaallah akan terealisasi pada September, paling lambat November," jelas Bahlil.
Sebelumnya, Menteri ESDM tersebut telah mengisyaratkan adanya potensi investasi baru senilai Rp100 triliun di sektor hilirisasi, namun belum mengungkapkan detail proyek yang dimaksud.
"Nanti November ada investasi Rp100 triliun. Kita akan membangun lagi dari China dan Korea, sekitar US$8 miliar, yang menjadi salah satu yang terbesar dalam mengolah bahan baku nikel menjadi cell battery. Bahkan, Presiden Prabowo meminta hingga menjadi mobil listrik," ungkap Bahlil. Investasi ini menandai langkah signifikan dalam memajukan industri kendaraan listrik di Indonesia.