Kabar terbaru mengenai generasi penerus ponsel lipat Samsung, Galaxy Z Fold8, memunculkan spekulasi menarik. Jika Galaxy Z Fold7 berhasil mencuri perhatian dengan desainnya yang super tipis, rumor yang beredar justru mengindikasikan bahwa Galaxy Z Fold8 mungkin akan hadir dengan dimensi yang lebih tebal.
Perubahan ini bukan disebabkan oleh perubahan desain internal dari Samsung, melainkan lebih dipengaruhi oleh kondisi geopolitik global yang berdampak pada rantai pasokan. Informasi ini pertama kali diangkat oleh The Elec, yang menyebutkan bahwa Samsung berpotensi mengganti material pelat belakang titanium pada Galaxy Z Fold8.
Sebagai gantinya, Samsung disebut-sebut mempertimbangkan penggunaan plastik yang diperkuat serat karbon (CFRP). Material ini sebelumnya telah digunakan pada Galaxy Z Fold6 untuk memberikan dukungan struktural pada layar lipat bagian dalam.
Penggunaan pelat belakang titanium pada Galaxy Z Fold7 menjadi salah satu kunci dalam mencapai ketebalan hanya 8,9 milimeter. Pergantian material ini tentu berpotensi memengaruhi ketipisan perangkat, membuatnya sedikit lebih tebal dan bahkan mungkin lebih berat.
Alasan utama di balik potensi perubahan ini adalah ketegangan yang berkelanjutan akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan China, serta penerapan tarif balasan oleh AS terhadap negara-negara lain. China sendiri merupakan pemain dominan dalam pasar titanium. Penggunaan material titanium oleh Samsung dapat meningkatkan biaya pengadaan secara signifikan, sehingga penggantian komponen menjadi alternatif yang perlu dipertimbangkan.
Selain spekulasi mengenai material pelat belakang, rumor lain menyebutkan bahwa Galaxy Z Fold8 kemungkinan akan menggunakan panel layar anti-lipatan terbaru. Langkah ini diambil untuk mengatasi keluhan pengguna mengenai lipatan tipis yang masih terlihat pada layar Galaxy Z Fold7.
Meskipun demikian, kebenaran dari informasi ini masih perlu dikonfirmasi. Galaxy Z Fold8 diperkirakan baru akan dirilis sekitar Juli 2026, dengan harga mulai dari 2000 dolar AS atau sekitar Rp32 juta.