Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah melakukan inspeksi mendalam di kamar kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat, tempat seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39) ditemukan meninggal dunia. Hasil pemeriksaan mengungkap adanya dua jenis kunci yang terpasang pada pintu kamar korban.
Berdasarkan pantauan visual, terdapat kunci slot yang dioperasikan dengan cara digeser, serta kunci pintu standar yang terintegrasi dengan gagang pintu.
Rekaman CCTV menunjukkan bahwa akses ke kamar kos tersebut dari luar menggunakan kartu akses. Di sisi dalam kamar, tepatnya di dinding sebelah kiri pintu, terpasang saklar kartu yang berfungsi untuk mengaktifkan aliran listrik. Sebuah kartu ditemukan terpasang pada saklar tersebut.
Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, menjelaskan bahwa pihaknya meminta petugas kos untuk merekonstruksi proses pembukaan kamar korban. Petugas kos inilah yang pertama kali menemukan korban dalam kondisi mengenaskan dengan kepala terlilit lakban.
"Posisi kunci sangat penting, kami periksa secara fisik dan memverifikasi kepada petugas kos yang pertama kali membuka kamar. Kami meminta mereka memperagakan posisi kunci," ujar Choirul Anam.
Menurut penuturan Choirul Anam, pintu kamar korban dilengkapi dua jenis kunci. Satu jenis kunci dapat diakses dari luar dan dalam, sementara kunci slot hanya dapat dioperasikan dari dalam.
"Kami menanyakan posisi kunci slot yang hanya bisa dibuka dari dalam, dan ternyata dalam keadaan terkunci. Kami memverifikasi langsung dengan penjaga kos dan mencocokkannya dengan video yang ada," terangnya.
Jasad ADP ditemukan oleh petugas kos pada Selasa, 8 Juli, pukul 08.30 WIB. Saat ditemukan, kondisi kepala korban terlilit lakban.
Polda Metro Jaya memastikan akan mengusut secara menyeluruh kasus kematian ADP dengan menggunakan metode penyelidikan ilmiah atau scientific investigation.