Kaltim Gencarkan Vaksinasi Dengue Usai Catat 50 Kasus Kematian Anak Akibat DBD

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) tengah berupaya keras menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue melalui program vaksinasi. Langkah ini diambil menyusul laporan Dinkes Kaltim yang mencatat adanya 50 kasus kematian anak akibat DBD dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, mengungkapkan berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Selain mengintensifkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang), Dinkes juga menggencarkan pengawasan lingkungan di seluruh permukiman.

"Dalam tiga tahun terakhir, kita kehilangan 50 anak akibat DBD. Kami mengimbau seluruh kabupaten/kota untuk melaksanakan kegiatan bersih-bersih lingkungan," ujar Jaya Mualimin saat acara Kick Off Vaksinasi Dengue di SDN 028 Tenggarong, Rabu, 23 Juli 2025.

Vaksinasi dengue menjadi salah satu strategi utama untuk mencegah penyakit DBD. Vaksin ini bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi terhadap virus dengue. Tujuannya adalah mengurangi risiko infeksi atau meminimalisir gejala berat jika seseorang terinfeksi.

"Kami juga telah melaksanakan vaksinasi untuk penyakit lain seperti polio dan hepatitis pada anak-anak sekolah," tambah Jaya.

Kaltim termasuk salah satu daerah yang mengadopsi vaksin dengue yang diproduksi oleh perusahaan Jepang, Tekeda, yang telah memperoleh izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin ini juga dinyatakan halal dan sesuai dengan populasi di Indonesia.

"Dalam tiga tahun terakhir, vaksinasi dengue telah dilaksanakan di Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Kartanegara. Kami berharap tahun depan dapat menjangkau lebih banyak kabupaten dan kota lainnya," jelas Jaya.

Selain vaksinasi, pemantauan jentik nyamuk di setiap rumah dan abatisasi terus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus dengue dan memberantas tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

"Kami terus berupaya melakukan pencegahan. Dengan pengendalian nyamuk yang efektif, diharapkan virus dengue juga dapat terkendali," pungkas Jaya Mualimin.

Scroll to Top