18 Proyek Hilirisasi Prioritas Siap Gemparkan Indonesia, Investasi Tembus Rp 618 Triliun!

Presiden telah menginstruksikan percepatan hilirisasi di berbagai sektor, mulai dari pertambangan hingga pertanian dan perikanan. Sebagai tindak lanjut, 18 proyek hilirisasi strategis siap dibangun dalam waktu dekat.

Dokumen pra studi kelayakan (pra-FS) untuk proyek-proyek ini telah diserahkan kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, mengungkapkan bahwa nilai investasi total dari 18 proyek ini mencapai US$ 38,63 miliar atau sekitar Rp 618,13 triliun.

Ke-18 proyek tersebut meliputi:

  • 8 proyek hilirisasi mineral dan batu bara: Fokus pada peningkatan nilai tambah komoditas tambang.
  • 2 proyek transisi energi: Mendukung pengembangan energi bersih dan berkelanjutan.
  • 2 proyek ketahanan energi: Memperkuat pasokan energi nasional.
  • 3 proyek hilirisasi pertanian: Mengoptimalkan potensi produk pertanian.
  • 3 proyek hilirisasi kelautan dan perikanan: Meningkatkan daya saing sektor kelautan.

Proyek-proyek ini telah melalui kajian mendalam dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi, pengusaha, dan ahli teknologi.

Sektor hilirisasi minerba menjadi yang terbesar dengan investasi US$ 20,1 miliar dan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 104.974 orang. Sektor pertanian menyusul dengan investasi US$ 444,3 juta dan potensi 23.950 lapangan kerja. Hilirisasi kelautan dan perikanan memiliki nilai investasi US$ 1,08 miliar dan berpotensi menyerap 67.100 tenaga kerja. Proyek transisi energi menyerap investasi US$ 2,5 miliar dengan potensi 29.652 lapangan kerja, sementara sektor ketahanan energi sebesar US$ 14,5 miliar dengan potensi 50.960 lapangan kerja.

Secara keseluruhan, 18 proyek ini diperkirakan akan menciptakan 276.636 lapangan kerja, baik langsung maupun tidak langsung.

Berikut daftar lengkap 18 proyek hilirisasi tersebut:

  1. Industri Smelter Aluminium (bauksit) di Mempawah, Kalimantan Barat (Rp 60 triliun, 14.700 tenaga kerja).
  2. Industri DME (hilirisasi batu bara) di enam lokasi (Rp 164 triliun, 34.800 tenaga kerja).
  3. Industri Aspal (aspal Buton) di Buton, Sulawesi Tenggara (Rp 1,49 triliun, 3.450 tenaga kerja).
  4. Industri Mangan Sulfat (mangan) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (Rp 3,05 triliun, 5.224 tenaga kerja).
  5. Industri Stainless Steel Slab (nikel) di Kawasan Industrial Morowali, Sulawesi Tengah (Rp 38,4 triliun, 12.000 tenaga kerja).
  6. Industri Copper Rod, Wire & Tube (Katoda tembaga) di Gresik, Jawa Timur (Rp 19,2 triliun, 9.700 tenaga kerja).
  7. Industri Besi Baja (Pasir besi) di Kabupaten Sarmi, Papua (Rp 19 triliun, 18.000 tenaga kerja).
  8. Industri Chemical Grade Alumina (bauksit) di Kendawangan, Kalimantan Barat (Rp 17,3 triliun, 7.100 tenaga kerja).
  9. Industri Oleoresins (Pala) di Kabupaten Fakfak, Papua Barat (Rp 1,8 triliun, 1.850 tenaga kerja).
  10. Industri Oleofood (Kelapa sawit) di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan Timur (MBTK) (Rp 3 triliun, 4.800 tenaga kerja).
  11. Industri nata de coco, medium-chain triglycerides (MCT), coconut flour, activated carbon (kelapa) di Kawasan Industri Tayan, Riau (Rp 2,3 triliun, 22.100 tenaga kerja).
  12. Industrial Chlor Alkali Plant (garam) di berbagai lokasi (Rp 16 triliun, 33.000 tenaga kerja).
  13. Industri Fillet Tilapia (Ikan Tilapia) di berbagai lokasi (Rp 1 triliun, 27.600 tenaga kerja).
  14. Industri Carrageenan (Rumput Laut) di Kupang, NTT (Rp 212 miliar, 1.700 tenaga kerja).
  15. Oil Refinery di berbagai lokasi (Rp 160 triliun, 44.000 tenaga kerja).
  16. Oil Storage Tanks di berbagai lokasi (Rp 72 triliun, 6.960 tenaga kerja).
  17. Modul Surya Terintegrasi (Bauksit dan Silika) di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah (Rp 24 triliun, 19.500 tenaga kerja).
  18. Industri Bioavtur (Used Cooking Oil) di berbagai lokasi (Rp 16 triliun, 10.152 tenaga kerja).

Satgas Hilirisasi akan terus berupaya mengatasi kendala yang mungkin muncul, termasuk masalah lahan dan perizinan, untuk memastikan kelancaran proyek-proyek strategis ini.

Scroll to Top