Sleman Gencarkan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara: Target 8.000 Peserta di 2025

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara. Salah satu wujudnya adalah kegiatan deteksi dini kanker serviks melalui tes Human Papillomavirus (HPV) DNA dan pemeriksaan payudara klinis (Sadanis) yang digelar pada Selasa, 22 Juli 2025.

Rumah Sakit Islam Yogyakarta (RSIY) Persaudaraan Djamaah Hadji Indonesia (PDHI) dipercaya menjadi lokasi utama pelaksanaan kegiatan ini, berkolaborasi dengan Puskesmas Berbah dan berbagai pihak terkait.

Sebanyak 75 peserta mengikuti pemeriksaan HPV DNA dan 78 peserta menjalani skrining Sadanis. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya promotif dan preventif yang digencarkan Dinas Kesehatan Sleman. Tujuannya adalah mendeteksi risiko kanker serviks sedini mungkin melalui tes HPV DNA dan mengenali gejala kanker payudara melalui pemeriksaan klinis.

Pemilihan RSIY PDHI sebagai lokasi menunjukkan kepercayaan atas komitmen rumah sakit dalam mendukung program-program pemerintah di bidang kesehatan keluarga. Sinergi dengan Puskesmas Berbah juga menjadi bukti pentingnya kolaborasi lintas lembaga dalam menyediakan layanan kesehatan yang merata dan berkualitas.

Menurut Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Arif Sriyanto, kegiatan skrining ini telah dilaksanakan sejak 2024 sebagai langkah preventif terhadap penyakit tidak menular. Tahun lalu, target 1.500 sampel berhasil menjangkau 1.293 perempuan, dengan 10 kasus positif HPV (sekitar 1,23 persen).

Melihat pentingnya program ini, Dinas Kesehatan DIY menargetkan 8.000 peserta di tahun 2025. Target ini diharapkan memberikan gambaran lebih luas mengenai prevalensi HPV di kalangan perempuan dan menjadi dasar pengambilan kebijakan kesehatan masyarakat di masa depan.

Keberlanjutan kegiatan ini tidak hanya soal angka, tetapi juga tentang meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya deteksi dini dalam menekan angka kematian akibat kanker serviks. Diharapkan, semakin banyak perempuan memiliki akses terhadap pemeriksaan ini sehingga kasus kanker dapat ditangani sejak dini.

Kepala Bagian Keperawatan RSIY PDHI, Ns. Hj. Dwi Kurniawati, S.Kep., FISQua, menyatakan kesiapan RSIY PDHI menjadi mitra aktif dalam mendukung kegiatan masyarakat dan menyambut baik kolaborasi ini. Faridatun Nafiah, S.Tr.Keb, dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, juga mengapresiasi keterlibatan RSIY PDHI dan pentingnya kegiatan ini untuk terus digalakkan.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, rumah sakit, dan masyarakat, diharapkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini sebagai langkah utama pencegahan kanker serviks dan kanker payudara semakin meningkat. Sinergi semacam ini akan terus menjadi pilar penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan berdaya tahan terhadap penyakit serius.

Scroll to Top