Trump Ancam Serang Lagi Fasilitas Nuklir Iran Jika Diperlukan

Jakarta – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali melontarkan ancaman terhadap Iran. Ia menyatakan bahwa Washington tidak akan ragu untuk menyerang fasilitas nuklir Iran lagi jika dianggap perlu.

Pernyataan ini muncul setelah Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengakui bahwa beberapa situs nuklir Teheran mengalami kerusakan akibat serangan Amerika Serikat pada bulan Juni lalu. Trump, melalui platform Truth Social, dengan bangga mengklaim bahwa serangan tersebut telah melumpuhkan kemampuan nuklir Iran, sesuai dengan yang selama ini ia kampanyekan.

"Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengungkapkan bahwa ada kerusakan signifikan pada situs nuklir Iran, bahkan menyebutnya hancur. Tentu saja hancur, seperti yang telah saya katakan sebelumnya. Kami akan melakukannya lagi, jika perlu!" tegas Trump.

Serangan AS pada Juni lalu menargetkan tiga lokasi nuklir Iran, terjadi di tengah konflik antara Teheran dan Israel. Meski diklaim menghancurkan total kemampuan nuklir Iran, laporan awal dari badan intelijen AS mengindikasikan bahwa serangan tersebut mungkin tidak sepenuhnya menghancurkan komponen inti dari program nuklir Iran.

Namun, Kementerian Luar Negeri Iran mengakui dampak serius dari serangan tersebut terhadap fasilitas nuklir mereka.

Dalam wawancara dengan Fox News, Araghchi secara terbuka menyatakan bahwa fasilitas nuklir Iran mengalami kerusakan parah akibat serangan AS. Kerusakan tersebut sedemikian rupa sehingga tim investigasi masih belum dapat sepenuhnya menilai tingkat kerusakannya.

Meskipun demikian, Araghchi mengisyaratkan bahwa Iran akan melanjutkan program pengayaan uraniumnya. "Kami tidak bisa menghentikan pengayaan uranium karena itu adalah pencapaian ilmuwan kami. Sekarang, lebih dari itu, ini adalah masalah martabat nasional," ujarnya.

Scroll to Top