Superman di Layar Lebar: Film Mana yang Paling Menguntungkan?

Superman, ikon superhero yang diciptakan oleh Jerry Siegel dan Joe Shuster pada tahun 1938, terus memikat penonton di berbagai platform media, termasuk film. Dari sekian banyak adaptasi layar lebar, film mana yang berhasil meraih pendapatan terbesar?

Menurut data Box Office Mojo, film Batman v Superman: Dawn of Justice (2016) arahan Zack Snyder, dengan Henry Cavill sebagai Superman, memuncaki daftar ini. Film ini meraup pendapatan global sebesar USD 874 juta atau setara dengan Rp 14,2 triliun. Pada pekan pembukaannya, film ini menghasilkan USD 166 juta atau Rp 2,7 triliun di Amerika Serikat. China menjadi penyumbang terbesar dari luar negeri, dengan pendapatan mencapai USD 95 juta (Rp 1,5 triliun), sementara Indonesia menyumbang USD 14 juta (Rp 228 miliar).

Film Man of Steel (2013), yang juga disutradarai oleh Zack Snyder dan dibintangi Henry Cavill, menempati posisi kedua dengan pendapatan global USD 670 juta (sekitar Rp 10,9 triliun). Pembukaannya mencapai USD 116 juta (senilai Rp 1,8 triliun). China kembali menjadi pasar terbesar di luar Amerika Serikat, dengan pendapatan USD 63 juta (Rp 1 triliun). Data pendapatan di Indonesia untuk film ini tidak tersedia.

Film Superman (2025) karya James Gunn berpotensi merangsek ke posisi teratas. Dalam dua pekan penayangan, film ini telah mengumpulkan USD 416 juta (Rp 6,7 triliun) secara global, dengan pembukaan sebesar USD 125 juta (Rp 2 triliun).

Namun, pendapatan film ini di China berbeda dari dua film sebelumnya. Hanya mencatatkan pemasukan sebesar USD 8,2 juta (Rp 133 miliar) dari 3000 layar, pemasukan mereka di sana terus menurun. Hal ini diduga disebabkan oleh ketegangan hubungan antara China dan Amerika Serikat.

Scroll to Top