Investor asing kembali menunjukkan minatnya pada pasar saham Indonesia pada hari Rabu (23/7/2025), dengan mencatatkan pembelian bersih (net buy) yang signifikan. Aksi beli ini terutama menyasar saham-saham unggulan seperti ASII dan ANTM.
Nilai net buy asing hari ini mencapai Rp 663,6 miliar, mengurangi total net sell asing sepanjang tahun berjalan menjadi Rp 59,5 triliun.
Saham PT Astra International Tbk (ASII) menjadi target utama dengan net buy sebesar Rp 366,6 miliar di pasar reguler. Selain ASII, investor asing juga mengakumulasi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) senilai Rp 70,8 miliar.
Di sisi lain, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengalami aksi jual bersih (net sell) masing-masing sebesar Rp 105,59 miliar dan Rp 66 miliar oleh investor asing.
Sentimen positif dari aksi beli asing ini turut mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 124,49 poin (1,7%) ke level 7.469,2. Sebanyak 366 saham mengalami kenaikan, 228 saham turun, dan 203 saham stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp 15,7 triliun.
Hampir seluruh sektor saham mencatatkan kinerja positif. Sektor teknologi menjadi pemimpin penguatan dengan lonjakan sebesar 7,6%, diikuti oleh sektor properti (2,2%), perindustrian (2%), barang baku (1%), dan energi (0,5%). Hanya sektor infrastruktur yang mengalami pelemahan sebesar 0,2%.
Saham-Saham dengan Kenaikan dan Penurunan Tertinggi
Saat IHSG melonjak, sejumlah saham berhasil mencetak keuntungan besar hingga menyentuh batas auto reject atas (ARA). Di antaranya, dua emiten Grup Salim, yaitu PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) yang naik 34% menjadi Rp 252 dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) melonjak 25% menjadi Rp 1.100.
Saham ARA lainnya adalah PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) yang terkerek 34,7% menjadi Rp 93, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) terangkat 34,1% menjadi Rp 224, PT Argo Pantes Tbk (ARGO) terdongkrak 25% menjadi Rp 1.550, dan PT DCI Indonesia Tbk (DCII) menguat 19,9% menjadi Rp 346.725.
Sebaliknya, beberapa saham mengalami penurunan signifikan hingga menyentuh batas auto reject bawah (ARB). Saham PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) menjadi yang terparah dengan penurunan 14,6% ke level Rp 350.
Saham lainnya yang mengalami penurunan adalah PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) yang jatuh 12,5% menjadi Rp 84, PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) terpangkas 9% menjadi Rp 1.000, PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) terpangkas 8,7% menjadi Rp 147, dan PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) tergerus 7,7% menjadi Rp 107.