Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren positif dengan kenaikan sebesar 56,35 poin atau 0,77% dan bertengger di level 7.401,08 pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu (23/7/2025). Pergerakan indeks terpantau berada dalam rentang 7.354 hingga 7.430.
Dua saham dari grup Salim mencuri perhatian dengan melonjak hingga mencapai batas auto rejection atas (ARA), sekaligus menjadi top gainers pada sesi ini.
Tercatat 18,33 miliar saham berpindah tangan dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,57 triliun, melalui 971.585 kali transaksi.
Dominasi penguatan terlihat dengan 335 saham mengalami kenaikan, sementara 238 saham terkoreksi dan 222 saham stagnan.
Sektor teknologi menjadi pendorong utama penguatan IHSG dengan lonjakan sebesar 3,44%. Sektor perindustrian, barang konsumsi non primer, properti, dan barang baku juga turut menyumbang penguatan masing-masing sebesar 1,45%, 0,93%, 0,72%, dan 0,71%.
Di sisi lain, sektor kesehatan dan transportasi mengalami pelemahan masing-masing sebesar 0,44% dan 0,17%.
Sentimen positif juga terasa di bursa saham regional Asia. Indeks Hang Seng (Hong Kong) naik 1,2%, Shanghai (China) meningkat 0,6%, Nikkei (Jepang) melesat 3,5%, dan Straits Times (Singapura) menguat 0,4%.
Saham-Saham yang Meroket
PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), keduanya dari grup Salim, mencatatkan kenaikan signifikan hingga menyentuh ARA. IMJS melonjak 34% dan IMAS melesat 25%.
Selain itu, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) juga mencatat kenaikan impresif sebesar 34,1% dan PT Argo Pantes Tbk (ARGO) meningkat 24%.
Saham-Saham yang Terkoreksi
Sebaliknya, beberapa saham mengalami penurunan tajam. PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) mengalami penurunan terdalam hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) dengan penurunan sebesar 14,6%.
Saham lainnya yang mengalami penurunan adalah PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP) turun 8,3%, PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) terpangkas 7,4%, PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI) turun 7,3%, dan PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) melemah 6,6%.
