Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) mencetak rekor baru dengan kenaikan fantastis 9,03% menjadi Rp 315.050 pada penutupan sesi pertama perdagangan hari Rabu (23 Juli 2025). Bahkan, saham emiten pusat data ini sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di Rp 320.500.
Sebanyak 32,1 ribu lembar saham DCII berpindah tangan dalam 272 kali transaksi, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,05 miliar. Kenaikan tajam ini terjadi setelah saham DCII sempat dihentikan sementara (suspensi) pada hari Selasa (22 Juli 2025).
Sejak 9 Juli 2025, pergerakan saham perusahaan milik Otto Toto Sugiri ini terus menunjukkan tren positif. Dalam kurun waktu sebulan, harga sahamnya telah melonjak sebesar 112,87%. Dengan harga Rp 315.050, DCII semakin mengukuhkan posisinya sebagai saham termahal di Bursa Efek Indonesia (BEI).
DCII pertama kali melantai di BEI pada 6 Januari 2021 dengan harga penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp 420 per saham.
Hampir 4,5 tahun kemudian, harga saham DCII telah meroket sebesar 74.911%, atau mendekati 75.000% dari harga IPO. Investor yang sabar memegang saham ini sejak IPO tentu saja menikmati keuntungan yang sangat signifikan.
Siapa Saja Pemegang Sahamnya?
Sebelum IPO, DCI International Holding Pte Ltd memegang 99,996% saham DCII. Otto Toto Sugiri adalah pemegang saham mayoritas di DCI International Holding.
Komposisi pemegang saham DCII mengalami perubahan setelah IPO. Saat ini, Otto Toto Sugiri memiliki 29,9% saham DCII secara langsung, Marina Budiman 22,51%, Han Arming Hanafia 14,11%, dan Anthoni Salim 11,12%. Sementara itu, publik memegang 22,36% saham DCII. Per 30 Juni 2025, jumlah pemegang saham DCII tercatat hanya 773 pihak.
Lonjakan harga saham DCII berdampak langsung pada peningkatan nilai kekayaan para pemegang sahamnya. Dengan asumsi harga saham DCII sebesar Rp 315.050, maka nilai kepemilikan Otto Toto Sugiri mencapai Rp 224,5 triliun, Marina Budiman Rp 169 triliun, Han Arming Hanafia Rp 105,9 triliun, dan Anthoni Salim Rp 83,4 triliun.
Kapitalisasi pasar (market cap) DCII saat ini menembus angka Rp 750,99 triliun. Hal ini menempatkan DCII di posisi ke-4 dalam daftar emiten dengan market cap terbesar di BEI, menggeser PT Bayan Resources Tbk (BYAN) ke peringkat 5 dengan market cap Rp 641,66 triliun.