Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah mengidentifikasi tiga lokasi utama yang relevan dalam penyelidikan kasus meninggalnya seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial ADP (39) di sebuah rumah kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Menurut Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, lokasi pertama yang menjadi fokus adalah rumah kos tempat korban ditemukan. Penyelidikan mendalam dilakukan untuk merekonstruksi aktivitas korban sejak tanggal 7 hingga 8 Juli, hingga saat penemuan jenazahnya. Jejak digital yang rinci, mencakup jam dan bahkan detik, berhasil dikumpulkan dari lokasi ini.
Lokasi kedua yang disoroti adalah sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. Aktivitas korban di tempat tersebut, termasuk dengan siapa ia berinteraksi, juga telah ditelusuri melalui jejak digital.
Selanjutnya, lokasi ketiga yang memiliki keterkaitan dengan kasus ini adalah tempat korban bekerja. Jejak digital dari tempat kerja korban juga telah dianalisis secara cermat.
Choirul Anam menekankan bahwa ketiga lokasi ini saling berhubungan dan memberikan gambaran utuh mengenai aktivitas ADP selama dua hari terakhir sebelum ditemukan meninggal dunia. Bukti-bukti digital yang ada, dikombinasikan dengan keterangan saksi, dinilai mampu merekonstruksi rangkaian peristiwa yang terjadi di rumah kos.
Meskipun demikian, Kompolnas masih menunggu hasil autopsi mendalam untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban. Hasil autopsi ini diharapkan dapat memberikan titik terang lebih lanjut dalam kasus ini.
Sebelumnya, Kompolnas telah melakukan peninjauan langsung ke rumah kos korban di Menteng, Jakarta Pusat. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut dari informasi baru yang diperoleh dari pihak keluarga korban di Yogyakarta. Pemeriksaan meliputi pengecekan CCTV dan kondisi kamar korban untuk mengumpulkan bukti-bukti yang relevan.