Kawah di Bulan Jadi Kunci Pencarian Kehidupan di Jupiter

Sebuah kawah di sisi jauh Bulan, yang terkenal berkat foto "Earthrise" dari misi Apollo 8 tahun 1968, kini memegang peranan penting dalam upaya kita menemukan tanda-tanda kehidupan di luar Bumi.

Kawah selebar 40 kilometer ini, yang dulu bernama Pasteur T, kini dikenal sebagai Kawah Anders’ Earthrise, sebagai penghormatan kepada William Anders, sang astronaut yang mengabadikan momen ikonik Bumi terbit di atas Bulan.

Uji Coba Teknologi Canggih di Kawah Legendaris

Saat ini, kawah yang sama kembali menjadi sorotan, kali ini sebagai lokasi uji coba wahana antariksa Jupiter Icy Moons Explorer (JUICE) milik Badan Antariksa Eropa (ESA). JUICE, yang diluncurkan pada April 2023 dan direncanakan tiba di orbit Jupiter pada 2031, bertugas mencari potensi kelayakhunian di bulan-bulan raksasa Jupiter, seperti Europa, Ganymede, dan Callisto.

Saat melintas dekat Bulan, JUICE memanfaatkan kesempatan ini untuk menguji 10 instrumen ilmiahnya, termasuk Radar for Icy Moon Exploration (RIME). RIME dirancang untuk menembus lapisan es di bawah permukaan bulan-bulan Jupiter.

Karena RIME sangat rentan terhadap gangguan suara elektronik, seluruh peralatan lain di wahana dimatikan selama delapan menit saat JUICE melintasi Kawah Anders’ Earthrise. Hal ini dilakukan agar RIME dapat beroperasi dengan optimal.

Hasil Memuaskan dan Persiapan Menuju Jupiter

RIME berhasil memetakan ketinggian di sekitar kawah tersebut. Data ini kemudian dibandingkan dengan data lama dari instrumen NASA, Lunar Orbiter Laser Altimeter (LOLA). Meskipun awalnya pengukuran RIME terganggu oleh kebisingan internal JUICE, perbaikan algoritma menghasilkan peta ketinggian yang akurat dan sesuai dengan data LOLA.

Keberhasilan ini memastikan bahwa RIME siap untuk menjalankan misi utamanya: memetakan lapisan di bawah permukaan es bulan-bulan Jupiter, yang dipercaya menyimpan petunjuk penting tentang kemungkinan adanya kehidupan.

Perjalanan Panjang Menuju Bulan-Bulan Jupiter

JUICE kini melanjutkan perjalanannya menuju Venus untuk mendapatkan bantuan gravitasi, sebelum akhirnya mencapai sistem Jupiter. Wahana ini akan melakukan 35 kali terbang lintas (flyby) di bulan-bulan terbesar Jupiter, sebelum akhirnya memasuki orbit Ganymede antara Desember 2034 dan September 2035.

Melalui teknologi ini, para ilmuwan berharap dapat mengungkap rahasia pembentukan planet raksasa, serta mencari tanda-tanda kehidupan di bawah lapisan es bulan-bulan Jupiter.

Scroll to Top