Harga emas global mengalami koreksi tajam setelah mencatatkan kenaikan selama tiga hari berturut-turut. Pada hari Rabu (23/7/2025), harga emas anjlok 1,27% menjadi US$3.387,41 per troy ons. Penurunan ini dipicu oleh dua faktor utama: prospek kesepakatan tarif antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE), serta berkurangnya harapan penurunan suku bunga oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).
Sentimen positif dari potensi tercapainya kesepakatan tarif AS-UE sebesar 15% mengurangi permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. Meskipun indeks dolar AS melemah, kenaikan imbal hasil obligasi AS turut menekan harga emas. Pada perdagangan hari ini, Kamis (24/7/2025) hingga pukul 06.45 WIB, harga emas dunia di pasar spot terlihat sedikit menguat 0,05% di posisi US$3.389,07 per troy ons.
Kepala strategi komoditas di TD Securities, Bart Melek, menyoroti bahwa kesepakatan perdagangan dengan Jepang dan potensi kesepakatan dengan UE memberikan sentimen positif pada pasar ekuitas, mengurangi daya tarik emas.
Selain itu, ekspektasi pasar yang semakin mereda terhadap penurunan suku bunga The Fed pada bulan Juli juga berkontribusi pada penurunan harga emas. Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters berpendapat bahwa independensi The Fed terancam oleh meningkatnya intervensi politik. Emas biasanya diuntungkan oleh suku bunga rendah karena menurunkan biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.