Empat Gerakan ‘Atasi’ untuk Eliminasi Hepatitis di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya memberantas hepatitis di Indonesia. Ajakan ini diwujudkan melalui empat gerakan kunci yang disebut ‘Atasi’.

Gerakan ‘Atasi’ tersebut mencakup:

  1. Atasi Ketidaktahuan dengan Edukasi: Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hepatitis melalui penyebaran informasi yang akurat dan mudah dipahami.
  2. Atasi Keterlambatan Diagnosis dengan Skrining: Mendorong masyarakat untuk melakukan pemeriksaan skrining hepatitis secara rutin agar penyakit dapat terdeteksi sedini mungkin.
  3. Atasi Akses Terbatas dengan Memperluas Layanan Gratis: Memastikan layanan skrining dan pengobatan hepatitis tersedia secara luas dan terjangkau, termasuk melalui program gratis.
  4. Atasi Stigma dengan Empati serta Solidaritas: Menghilangkan stigma negatif terhadap penderita hepatitis dan membangun dukungan sosial bagi mereka.

Inisiatif ini diluncurkan sebagai bagian dari peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2025, dengan tujuan untuk mempercepat eliminasi hepatitis B dan C di Indonesia pada tahun 2030. Eliminasi hepatitis di Indonesia akan memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan global, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban hepatitis tertinggi di dunia.

Perluasan Vaksinasi bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai upaya perlindungan terhadap tenaga kesehatan (nakes) yang rentan terpapar hepatitis, Kemenkes memperluas cakupan vaksinasi hepatitis B. Langkah ini diambil setelah hasil skrining menunjukkan lebih dari 11 ribu nakes dinyatakan reaktif terhadap hepatitis.

Dari total 641.818 nakes yang telah menjalani skrining, 349.183 orang sudah mendapatkan vaksin hepatitis B. Selain itu, nakes yang terdeteksi reaktif juga telah mendapatkan pengobatan antivirus sesuai dengan protokol yang berlaku.

Scroll to Top