Kesedihan mendalam tengah dirasakan Betrand Peto atas berpulangnya Hendrik Lo, ayahanda dari Sarwendah. Bagi Betrand, mendiang kakek memiliki tempat istimewa di hatinya, menyimpan banyak kenangan manis yang tak terlupakan.
Betrand, yang diberi nama Tionghoa Huang Sen Pao oleh Hendrik Lo, mengungkapkan betapa sulitnya menerima kenyataan ini. "Rasanya seperti mimpi, aku terus bertanya-tanya apakah Yeye benar-benar telah pergi," ujarnya dengan nada pilu.
Meski berat, Betrand mencoba ikhlas dan meyakini bahwa ini adalah jalan terbaik yang diberikan Tuhan untuk sang kakek. Ia mendoakan agar Hendrik Lo tenang dan bahagia di sisi-Nya. "Aku masih belum bisa sepenuhnya menerima, tapi aku percaya Tuhan punya rencana yang lebih baik untuk Yeye," tambahnya.
Sebagai cucu, Betrand berjanji akan terus membanggakan mendiang kakek. "Aku ingin Yeye tahu bahwa kami semua baik-baik saja di sini, dan aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya bangga," ungkapnya penuh tekad.
Di tengah duka, Betrand berusaha menguatkan kedua adiknya, Thania dan Thalia. Ia juga mengungkapkan rasa kagumnya pada Sarwendah yang tetap tegar dan profesional meski tengah berduka. "Aku sangat bangga dengan Bunda yang tetap menjalankan pekerjaannya meski dalam situasi seperti ini," katanya.
Betrand tak akan pernah melupakan pesan-pesan dari kakeknya. Ia berjanji akan menjaga Sarwendah dan kedua adiknya, sesuai dengan amanah yang telah diberikan. "Jangan lupakan Bunda, jagalah adik-adikmu," kenang Betrand menirukan pesan sang kakek. "Tanpa disuruh pun, aku pasti akan menjaga mereka," tegasnya.
Betrand merasa bersyukur bisa mengenal Hendrik Lo, sosok yang begitu menyayanginya. Ia mengingat dengan hangat bagaimana mendiang kakek begitu bersemangat memberinya nama Tionghoa. "Dia selalu membanggakan aku di depan teman-temannya, ‘Aku punya cucu yang suaranya bagus’," pungkas Betrand, mengenang kebaikan hati sang kakek.