Pemerintah Rusia mengecam laporan media Barat mengenai penempatan bom nuklir B61-12 oleh Amerika Serikat di pangkalan militer Inggris. Kremlin melihat langkah ini sebagai wujud militerisasi nuklir yang meningkatkan ketegangan.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa Rusia mengamati peningkatan ketegangan yang mengarah pada militerisasi, termasuk di bidang nuklir. Pihaknya menegaskan departemen terkait sedang memantau perkembangan ini dan merumuskan langkah-langkah untuk memastikan keamanan Rusia.
Menanggapi pertanyaan tentang relevansi KTT Lima Negara Nuklir Permanen, Peskov berpendapat bahwa saat ini belum diperlukan. Menurutnya, pengerahan bom nuklir ke Inggris merupakan kebijakan yang sengaja diambil oleh Barat untuk meningkatkan ketegangan.
Sebelumnya, media Barat melaporkan bahwa AS telah mengirimkan bom gravitasi termonuklir B61-12 ke Pangkalan Angkatan Udara Kerajaan (RAF) Lakenheath di Suffolk, Inggris. Laporan tersebut didasarkan pada data pelacakan penerbangan yang menunjukkan pesawat angkut C-17 terbang dari Pangkalan Angkatan Udara Kirtland di New Mexico ke Inggris. Analis menduga penerbangan ini adalah pendaratan satu arah.
Jika terkonfirmasi, ini akan menandai pertama kalinya sejak 2008 senjata nuklir AS ditempatkan di Inggris. RAF Lakenheath pernah menjadi lokasi penyimpanan senjata serupa selama era Perang Dingin. Hingga saat ini, baik pejabat Angkatan Udara AS maupun Inggris belum memberikan pernyataan resmi mengenai laporan ini.