Presiden Macron Gugat Komentator AS karena Fitnah terhadap Istrinya

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengambil langkah hukum dengan menggugat komentator sayap kanan Amerika Serikat, Candace Owens, atas tuduhan pencemaran nama baik terhadap istrinya, Brigitte Macron. Gugatan ini diajukan di Delaware pada Rabu, 23 Juli 2025, menuduh Owens melakukan serangkaian serangan yang merusak reputasi pasangan presiden tersebut.

Tindakan hukum ini diambil sebagai respons atas pernyataan Owens pada tahun 2024, yang mengklaim dengan berani bahwa Brigitte Macron sebenarnya adalah seorang pria. Klaim ini kemudian diperkuat dengan berbagai tambahan, termasuk dalam serial siniar berjudul "Becoming Brigitte".

Menurut gugatan tersebut, Macron telah meminta Owens untuk menarik kembali klaim palsu tersebut. Namun, Owens justru menanggapi dengan ejekan dan menggunakannya untuk menarik perhatian basis penggemarnya.

Gugatan itu menyoroti tuduhan Owens yang lebih aneh dan memfitnah, termasuk narasi bahwa Brigitte Macron lahir sebagai laki-laki, mencuri identitas orang lain, dan melakukan inses dengan Presiden Macron. Owens juga menuduh bahwa Macron terpilih sebagai presiden sebagai bagian dari program MKUltra yang dijalankan oleh CIA, serta bahwa pasangan Macron melakukan pemalsuan, penipuan, dan penyalahgunaan kekuasaan untuk menyembunyikan rahasia ini.

"Karena Owens terus-menerus menegaskan kebohongan ini meskipun ada permintaan pencabutan berulang kali dari pengacara kami, kami merasa bahwa membawa masalah ini ke pengadilan adalah satu-satunya pilihan yang tersisa," kata Macron.

Macron menekankan bahwa kampanye pencemaran nama baik Owens dirancang untuk melecehkan dan menyakiti keluarganya, serta untuk menarik perhatian dan ketenaran. Dia menambahkan bahwa ia telah memberikan kesempatan kepada Owens untuk menarik kembali klaim tersebut, tetapi ditolak.

Melalui gugatan ini, Macron berharap dapat meluruskan keadaan dan mengakhiri kampanye pencemaran nama baik tersebut untuk selamanya.

Scroll to Top