Generasi Muda Rentan Kanker Lambung Akibat Bakteri H. pylori: Waspada!

Sebuah studi mengungkapkan fakta mengejutkan: hampir 16 juta orang dari generasi Z dan Alpha, yang lahir antara tahun 2008 hingga 2017, berpotensi tinggi mengalami kanker lambung di kemudian hari. Yang lebih mengkhawatirkan, sekitar 12 juta kasus di antaranya dipicu oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori).

Data menunjukkan bahwa Asia menjadi wilayah dengan kasus tertinggi, yaitu sekitar 8 juta kasus terkait H. pylori. Sisanya diperkirakan terjadi di benua Amerika, baik Utara maupun Selatan.

Infeksi H. pylori seringkali tanpa gejala, sehingga penting untuk meningkatkan kesadaran. Jika Anda mengalami sakit perut yang terus menerus, gangguan pencernaan, atau sering merasa kembung, segera lakukan pemeriksaan.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Medicine ini mengungkap bahwa 76 persen kasus kanker lambung di seluruh dunia kemungkinan besar disebabkan oleh bakteri H. pylori. Temuan ini membantu menjelaskan mengapa terjadi peningkatan kasus kanker lambung pada usia muda dalam beberapa tahun terakhir.

Hubungan antara bakteri H. pylori dan kanker lambung sebenarnya bukan hal baru. Penelitian sejak tahun 1991 telah menyoroti masalah ini. Namun, yang menjadi perhatian adalah persistensi masalah ini hingga saat ini. Ini menjadi pengingat bagi para profesional medis bahwa H. pylori masih merupakan ancaman serius.

Fakta Penting tentang Bakteri H. pylori:

  • Bakteri ini hidup di saluran pencernaan dan menyerang lapisan lambung.
  • H. pylori sangat adaptif terhadap lingkungan asam di dalam lambung manusia.
  • Infeksi umumnya terjadi sejak masa kanak-kanak dan seringkali tidak menimbulkan gejala.
  • Meski demikian, pada beberapa kasus, dapat menyebabkan tukak lambung dan kanker lambung.
  • Gejala umum meliputi nyeri perut seperti terbakar, cepat merasa kenyang, mual, sendawa, dan penurunan berat badan yang tidak jelas.
  • Penularan dapat terjadi melalui air liur, makanan yang terkontaminasi, dan cara lainnya.
  • Diagnosis dilakukan melalui tes napas, sampel tinja, antibodi darah, atau endoskopi.
  • Pengobatan meliputi antibiotik dan penghambat pompa proton untuk membantu penyembuhan lambung.

Mengingat tingginya kasus di Asia, penting untuk melakukan skrining secara proaktif. Jika Anda mengalami gejala yang menetap, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah perkembangan kanker lambung.

Scroll to Top