Kasus kematian seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menggemparkan sebuah rumah kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Penemuan jasad korban mengungkap sejumlah fakta yang menimbulkan tanda tanya besar.
Insiden tragis ini bermula ketika istri korban merasa khawatir karena tidak dapat menghubungi suaminya. Upaya menghubungi melalui ponsel pun gagal karena perangkat dalam keadaan mati. Istri korban kemudian meminta penjaga kos untuk memeriksa kondisi korban di kamarnya.
Penjaga kos, yang akrab disapa S, bersama seorang penghuni kos lain berinisial FM, mendapati kamar korban terkunci rapat dari dalam. Baik pintu utama maupun jendela kamar terkunci. Pintu kamar memiliki dua sistem penguncian: kunci kartu akses dan kunci slot yang hanya bisa dibuka dari dalam.
Karena panik, penjaga kos terpaksa mencongkel jendela untuk membuka kunci slot dari dalam. Setelah berhasil membuka pintu, mereka menemukan pemandangan yang mengerikan.
Korban ditemukan terbaring di tempat tidur dengan wajah terbungkus plastik dan dililit lakban berwarna kuning. Jasad korban juga ditutupi selimut. Saat ditemukan, korban mengenakan kaus dan celana pendek.
Pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan mendalam. Sebanyak 15 saksi, termasuk keluarga, rekan kerja, dan orang-orang di sekitar korban, telah dimintai keterangan. Polisi juga melibatkan sejumlah ahli untuk membantu mengungkap tabir kematian diplomat muda ini. Polda Metro Jaya menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini hingga menemukan titik terang.