Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Puskesmas Baamang I bergerak cepat melakukan fogging di SMAN 2 Sampit. Tindakan ini diambil setelah ditemukan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di permukiman dekat sekolah.
Menurut staf Puskesmas Baamang I, Bimbi Ambar, fogging ini merupakan siklus kedua yang dilakukan. Sebelumnya, kasus DBD telah terdeteksi di area belakang sekolah. Penyelidikan epidemiologi dilakukan setelah adanya pasien positif DBD, dan hasilnya dilaporkan ke Dinkes Kotim yang kemudian menginstruksikan pelaksanaan fogging.
Fogging bertujuan untuk memberantas nyamuk dewasa pembawa virus DBD, Aedes Aegypti, melalui penyemprotan insektisida. Meskipun penyelidikan awal menunjukkan bahwa pasien terinfeksi di rumahnya, fogging tetap dilakukan secara menyeluruh di sekolah sebagai langkah pencegahan. Selain SMAN 2 Sampit, fogging juga menyasar dua sekolah menengah atas lainnya di Jalan Kerinci, Kelurahan Baamang Hilir.
Fokus fogging adalah area-area yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, termasuk ruang kelas. Langkah ini diharapkan dapat mencegah peningkatan kasus DBD di wilayah tersebut.
Selain fogging, masyarakat diimbau untuk aktif melakukan pencegahan DBD, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari gigitan nyamuk. Tindakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur) tempat penampungan air sangat dianjurkan. Penggunaan kelambu atau obat nyamuk juga dapat membantu mencegah gigitan nyamuk.
Kepala SMAN 2 Sampit, Kodarahim, menyambut positif kegiatan fogging ini sebagai upaya efektif mencegah penyebaran DBD di lingkungan sekolah. Ia menyampaikan terima kasih kepada Dinkes dan Puskesmas Baamang I atas respon cepat mereka. Sebagai langkah antisipasi, seluruh siswa SMAN 2 Sampit dipulangkan lebih awal saat pelaksanaan fogging untuk menghindari paparan asap insektisida. Kodarahim berharap lingkungan sekolah menjadi lebih bersih dan aman, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.
