Perjuangan Kadir Srimulat: Honor Awal Karier Hanya Cukup untuk Sekali Makan

Komedian senior, Kadir, berbagi kisah tentang masa-masa awal meniti karier di dunia hiburan. Ia mengisahkan pengalamannya bergabung dengan grup lawak legendaris, Srimulat.

Di awal kiprahnya bersama Srimulat di Solo pada tahun 1985, Kadir mengungkapkan bahwa honor yang ia terima sangatlah minim. Bahkan, ia merasa tidak rela menerima bayaran yang sangat kecil tersebut.

"Gajiannya kecil sekali. Perasaan saya nggak nerima," ujarnya.

Doyok, rekan seprofesinya di Srimulat, membenarkan hal itu. Ia menyebutkan bahwa honor yang diterima anggota Srimulat Solo saat itu hanya sekitar Rp500 perak.

Kadir menambahkan, uang tersebut hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makannya sekali sehari.

"Gajian saya sehari itu saya makan satu kali," imbuhnya.

Namun, Kadir tidak menyerah dengan keadaan. Ia berusaha mencari penghasilan tambahan di luar Srimulat. Ia memutuskan untuk berjualan di sela-sela kesibukannya dengan grup lawak tersebut.

"Saya jualan kain di depan Pasar Klewer. Jadi uangnya saya tabung terus. Siang jualan di pinggir jalan," jelasnya.

Kadir mengaku sebagai sosok pekerja keras yang tidak mudah mengeluh. Ia lebih memilih untuk bekerja keras daripada bermalas-malasan.

"Saya orangnya senang kerja. Terus mencari kesempatan apa saja yang menghasilkan," pungkasnya.

Scroll to Top