Kasus kematian seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), di sebuah rumah kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih menjadi fokus utama penyelidikan pihak kepolisian. Puluhan rekaman CCTV telah disita untuk mengungkap rangkaian kejadian sebelum kematian korban.
Penyelidik telah mengumpulkan rekaman dari 20 titik lokasi yang berbeda, termasuk area kos korban dan beberapa tempat yang sempat dikunjungi ADP, seperti gedung Kemlu. Analisis mendalam terhadap barang bukti digital ini sedang dilakukan oleh tim forensik digital Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya.
Sejauh ini, 15 saksi telah dimintai keterangan, meliputi keluarga, teman dekat, dan rekan kerja korban. Polisi juga masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Pemeriksaan toksikologi tengah dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kandungan zat kimia atau racun dalam tubuh korban. Selain itu, sampel organ dalam korban juga diperiksa secara histopatologi untuk mendeteksi adanya penyakit dalam.
Untuk memahami lebih dalam mengenai kondisi psikologis korban, ahli psikologi forensik turut dilibatkan. Polda Metro Jaya menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini dengan melibatkan berbagai ahli terkait.
Jasad ADP ditemukan oleh penjaga kos pada hari Selasa, 8 Juli, pukul 08.30 WIB. Malam sebelumnya, pada Senin, 7 Juli, korban sempat mengunjungi rooftop gedung Kemlu sebelum akhirnya ditemukan meninggal di kamar kosnya.