Mantan Marinir Terlilit Utang dan Judi Online, Kehilangan Status WNI Usai Gabung Tentara Rusia?

Polemik terkait mantan prajurit marinir, Satria Arta Kumbara, yang memilih menjadi bagian dari militer Rusia dan kini ingin kembali menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), terus bergulir. Kabar terbaru menyebutkan bahwa Satria nekat menjadi tentara bayaran Rusia karena terjerat hutang pinjaman online (pinjol) dan kecanduan judi online (judol).

Bergabungnya Satria dengan tentara Rusia menimbulkan konsekuensi serius, yaitu terancamnya status kewarganegaraannya. Hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri baginya. Satria beralasan bahwa keputusannya bergabung dengan militer Rusia semata-mata untuk mencari nafkah dan membantah adanya niat untuk mengkhianati negara.

"Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya jika ketidaktahuan saya saat menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia berakibat pada pencabutan status WNI saya," ujar Satria. "Saya tidak pernah berniat mengkhianati negara, tujuan saya hanya mencari nafkah."

Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan bahwa status kewarganegaraan Satria merupakan wewenang Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Menteri Hukum dan HAM menegaskan bahwa Satria secara otomatis kehilangan status WNI-nya jika terbukti menjadi tentara di negara asing.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI Pasal 23 huruf d dan e mengatur bahwa seorang WNI kehilangan kewarganegaraannya jika masuk dinas tentara asing tanpa izin Presiden atau secara sukarela masuk dinas negara asing yang jabatan dalam dinas tersebut hanya dapat diduduki oleh WNI di Indonesia.

Kemenkumham menjelaskan bahwa tidak ada proses pencabutan kewarganegaraan terhadap Satria, melainkan yang bersangkutan kehilangan kewarganegaraannya secara otomatis karena melanggar UU Kewarganegaraan. Namun, Satria tetap memiliki kesempatan untuk menjadi WNI kembali melalui proses naturalisasi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Komandan Korps Marinir mengungkapkan bahwa Satria terjerat hutang pinjol hingga ratusan juta rupiah dan diduga menggunakan uang tersebut untuk memenuhi gaya hidup hedonnya. Akibat kesulitan membayar hutang, Satria mencoba peruntungan dengan bermain judi online, yang justru semakin memperburuk keadaannya. Desakan ekonomi inilah yang mendorong Satria untuk mencari penghasilan dengan menjadi tentara bayaran Rusia.

Satria diketahui sudah tidak aktif bertugas sejak tahun 2022 dan akhirnya dipecat dari TNI pada tahun 2023. Beberapa waktu kemudian, barulah diketahui bahwa Satria telah bergabung dengan tentara bayaran Rusia dan terlibat dalam peperangan. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) menyerahkan sepenuhnya masalah kewarganegaraan Satria kepada Kemenkumham dan Kemlu.

Scroll to Top