Betrand Peto, penyanyi muda berbakat, turut hadir dalam prosesi kremasi Hendrik Lo, ayahanda dari Sarwendah. Kepergian sang kakek, yang akrab disapa Yeye, meninggalkan duka mendalam di hatinya.
Onyo, sapaan akrabnya, masih sulit mempercayai bahwa Yeye telah tiada. Unggahan foto kenangan bersama sang kakek di Instagram pribadinya menjadi bukti betapa besar rasa sayangnya.
"Rasanya tidak bisa berkata apa-apa. Hanya bisa melihat peti Yeye dan mengingat begitu banyak kenangan indah yang tak mungkin kulupakan. Peran Yeye sangat penting dalam hidupku," ujar Betrand di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Rabu (23/7/2025).
Betrand menceritakan bagaimana Yeye berjuang memberikannya nama Tionghoa. Mendiang ayah Sarwendah memberinya nama Huang Seng Pao, sebuah nama yang dicari dengan penuh usaha.
"Dia adalah salah satu orang yang berusaha mencari nama Chinese untukku. Yeye mencari nama itu sampai ke tempat yang jauh. Dia bilang, ‘Cucu pertama gue harus dapat nama itu’," kenang Betrand.
"Yeye selalu membanggakan aku kepada teman-temannya. ‘Gue punya cucu yang suaranya bagus’," imbuhnya dengan nada haru.
Kepergian Yeye terasa seperti mimpi bagi Betrand. Ia bahkan masih merasa sang kakek hanya sedang beristirahat. "Aku sampai bertanya-tanya pada diri sendiri, mungkin Yeye lagi tidur atau lagi capek istirahat," ucapnya.
"Aku masih belum terima, tapi Tuhan punya cara lain untuk membuat Yeye lebih bahagia," tambahnya, berusaha tegar.
Sebagai anak tertua, Betrand berusaha menguatkan adik-adiknya, Thania dan Thalia, serta ibunda, Sarwendah.
"Aku ingin memberi tahu Yeye bahwa kami semua baik-baik saja dan aku ingin membanggakannya," janji Betrand.
"Aku kasihan pada Bunda karena dia harus bekerja dan menunda beberapa pekerjaannya. Aku sangat bangga padanya karena masih bisa melanjutkan pekerjaannya dalam situasi seperti ini," ungkapnya.
Betrand masih ingat pesan kakeknya. Ia berjanji akan selalu menjaganya. "Jangan lupa sama Bunda, jagain adik-adik. Itu tidak perlu disuruh, pasti aku jagain," tegasnya.