Ancaman Hepatitis B di Indonesia: Angka Infeksi Tinggi dan Dampak Serius

Hepatitis B tetap menjadi masalah kesehatan global yang mendesak, termasuk di Indonesia. Secara global, diperkirakan ratusan juta orang hidup dengan infeksi hepatitis B kronis. Sayangnya, sebagian besar dari mereka belum terdiagnosis, apalagi mendapatkan pengobatan yang tepat. Setiap tahun, ribuan infeksi baru muncul, dan lebih dari satu juta jiwa melayang akibat penyakit ini.

Kawasan Asia Tenggara mencatat angka yang mengkhawatirkan, dengan puluhan juta penduduk terinfeksi hepatitis B. Ribuan kasus baru dan kematian terus terjadi setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, jutaan penduduk terinfeksi hepatitis B berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia terbaru.

Hepatitis adalah peradangan hati yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi virus, penggunaan obat-obatan tertentu, konsumsi alkohol berlebihan, kondisi medis lain, hingga penumpukan lemak di hati.

Di Indonesia, hepatitis B adalah penyebab utama sirosis dan kanker hati jenis karsinoma hepatoseluler (HCC), yang bahkan dapat menyerang usia muda.

Penularan hepatitis B dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti penggunaan jarum suntik secara bergantian, alat medis yang tidak steril, transfusi darah yang tidak aman, dan hubungan seksual tanpa pengaman. Selain itu, penularan juga dapat terjadi dari ibu ke anak selama proses persalinan.

Virus hepatitis B, yang memiliki materi genetik berupa DNA, dapat menyerang tubuh bayi saat lahir. Setelah masuk ke dalam tubuh, virus ini menyerang sel-sel hati dan bahkan dapat menyatu dengan DNA sel hati manusia, menyebabkan infeksi jangka panjang. Virus ini bisa menetap di inti sel dan menyebabkan infeksi kronis.

Scroll to Top