Pasar Keuangan Indonesia Beragam: Rupiah dan IHSG Menguat, Yield Obligasi Naik

Pasar keuangan Indonesia menunjukkan dinamika yang beragam pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berhasil mencatatkan penguatan, sementara imbal hasil (yield) obligasi pemerintah justru mengalami kenaikan.

IHSG ditutup menguat 0,83% ke level 7.530,90 dengan nilai transaksi mencapai Rp16,41 triliun. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp175,38 miliar di seluruh pasar. Sektor keuangan menjadi pendorong utama penguatan IHSG, diikuti oleh sektor bahan baku.

Nilai tukar rupiah juga terapresiasi terhadap dolar AS, meskipun hanya tipis sebesar 0,03% ke posisi Rp16.280/US$. Penguatan rupiah ini didorong oleh sentimen pelemahan indeks dolar AS.

Di sisi lain, imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 0,29% menjadi 6,509%. Kenaikan yield ini mengindikasikan penurunan harga obligasi, yang menandakan adanya aksi jual dari investor di pasar SBN.

Sentimen Pasar Global

Pasar saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup bervariasi. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencetak rekor penutupan tertinggi, sementara indeks Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan. Kinerja keuangan Alphabet yang melampaui ekspektasi pasar menjadi sentimen positif yang mendorong kenaikan S&P 500 dan Nasdaq.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar Hari Ini

Perdagangan hari ini diperkirakan akan diwarnai oleh berbagai sentimen penting. Beberapa faktor utama yang akan menjadi perhatian pelaku pasar antara lain:

  • Kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB): Keputusan ECB untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 2% menjadi sorotan. Kebijakan ini diambil di tengah kondisi inflasi yang stabil dan ketidakpastian global.
  • Ketegangan Perdagangan Internasional: Perkembangan tensi dagang antara AS dan Uni Eropa akan terus dipantau. Kesepakatan tarif yang lebih rendah antara kedua pihak dapat memberikan sentimen positif bagi pasar.
  • Arus Modal Asing: Pergerakan arus modal asing akan menjadi perhatian utama. Kembalinya investor asing ke pasar saham Indonesia dalam dua hari terakhir menjadi sinyal positif.
  • Negosiasi Dagang Indonesia-AS: Kelanjutan negosiasi dagang bilateral antara Indonesia dan AS juga akan mempengaruhi sentimen pasar. Pemerintah Indonesia berupaya untuk mendapatkan tarif impor yang lebih rendah untuk produk-produk unggulan.
  • Saham dalam Full Call Auction (FCA): Investor juga akan mencermati pergerakan saham-saham yang masuk ke dalam daftar efek pemantauan khusus atau Full Call Auction (FCA), seperti COIN dan kemungkinan CDIA.

Analisis Teknikal IHSG

Secara teknikal, IHSG sudah berada di area resistance. Reli penguatan di bulan Juli ini telah meninggalkan sejumlah gap teknikal yang berpotensi untuk ditutup dalam waktu dekat. Oleh karena itu, investor disarankan untuk tetap waspada terhadap potensi koreksi jangka pendek.

Sentimen Tambahan

  • Klaim Pengangguran AS: Klaim awal tunjangan pengangguran di AS turun menjadi 217.000, level terendah sejak April.
  • Trump dan The Fed: Presiden Trump menyatakan tidak akan memecat Ketua The Fed Jerome Powell, namun tetap mendesak penurunan suku bunga.

Agenda dan Rilis Data Hari Ini

Beberapa agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini antara lain:

  • Durable Goods Order AS Juni
  • Pengumuman data kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran oleh Badan Pusat Statistik
  • Public Expose Insidentil PT Cipta Selera Murni (CSMI)
  • Konferensi Pers Pain Expo 2025

Selain itu, terdapat sejumlah agenda emiten di dalam negeri terkait dengan pembayaran dividen tunai.

Scroll to Top