Pengusaha AS Sambut Baik Perjanjian Dagang dengan Indonesia: Sebuah Kemenangan?

Gedung Putih mengklaim bahwa perjanjian perdagangan baru dengan Indonesia disambut gembira oleh sejumlah pengusaha dan asosiasi industri di Amerika Serikat. Perjanjian ini dipandang sebagai langkah penting dalam mewujudkan kebijakan perdagangan yang menguntungkan AS.

Menurut Gedung Putih, kesepakatan ini akan menghilangkan sekitar 99% hambatan tarif untuk ekspor industri, makanan, dan pertanian AS. Ini membuka peluang pasar baru dan menghilangkan hambatan non-tarif, sehingga menjadi keuntungan bagi pekerja, petani, dan produsen Amerika.

Lalu, apa sebenarnya tanggapan para pengusaha AS terhadap perjanjian ini?

Apresiasi dari Berbagai Sektor Industri

Beberapa tokoh penting dari berbagai sektor industri di AS menyampaikan pandangan positif mereka:

  1. Kevin Dempsey, Presiden dan CEO American Iron and Steel Institute (AISI): Dempsey merasa optimis dengan kerangka kerja negosiasi dengan Indonesia, terutama terkait penghapusan batasan ekspor mineral penting seperti nikel. Ia berpendapat bahwa pembatasan ekspor nikel oleh Indonesia, ditambah dengan hubungan dekatnya dengan China, telah mendistorsi pasar nikel global dan merugikan produsen baja di AS.

  2. Morgan Reed, Presiden Asosiasi Teknologi Kompetitif AS: Reed melihat perjanjian ini sebagai kemenangan bagi pengembang teknologi kecil AS. Ia menyatakan bahwa asosiasinya telah lama menyampaikan kekhawatiran terkait sistem tarif Indonesia untuk perangkat lunak dan barang digital lainnya. Reed juga memuji komitmen Indonesia untuk mendukung perjanjian WTO yang memastikan negara-negara tidak mengenakan pajak atau bea cukai terhadap transmisi layanan digital.

  3. Gregg Doud, Presiden dan CEO Federasi Produsen Susu Nasional AS: Doud menganggap kesepakatan ini sebagai kemenangan signifikan bagi industri susu AS. Ia yakin bahwa penghapusan hambatan perdagangan akan meningkatkan penjualan susu di Indonesia, salah satu pasar terpadat di dunia.

  4. Mike Seyfert, Presiden dan CEO National Grain and Feed Association AS: Seyfert menyampaikan apresiasi atas kemajuan kerangka kerja perdagangan yang dinilai berani dan strategis dengan Indonesia. Ia melihat perjanjian ini membuka pintu bagi ekspor baru senilai miliaran dollar AS, termasuk kedelai, gandum, dan komoditas utama lainnya.

Secara keseluruhan, perjanjian dagang antara AS dan Indonesia disambut positif oleh berbagai kalangan pengusaha di AS. Mereka melihatnya sebagai peluang untuk meningkatkan ekspor, menghilangkan hambatan perdagangan, dan memperkuat daya saing Amerika secara global.

Scroll to Top