AI Ungkap Ribuan Gempa Tersembunyi di Bawah Yellowstone, Apa Dampaknya?

Kecerdasan buatan (AI) telah membuat penemuan mengejutkan di bawah Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat. Sebuah studi menemukan lebih dari 86.000 gempa bumi tersembunyi yang sebelumnya tidak terdeteksi.

Penelitian ini menggunakan data seismik selama 15 tahun untuk menganalisis aktivitas di bawah Yellowstone, yang dikenal sebagai taman nasional tertua dan salah satu supervolcano terbesar di dunia. Supervolcano memiliki potensi memicu gempa dengan kekuatan hingga magnitudo 8.

Dengan bantuan pembelajaran mesin, para peneliti berhasil mendeteksi jumlah gempa sepuluh kali lebih banyak dibandingkan metode manual konvensional. Tercatat sebanyak 86.276 gempa bumi antara tahun 2008 dan 2022. Sebagian besar gempa ini merupakan bagian dari kelompok gempa kecil yang terjadi dalam waktu singkat di area terbatas.

Yellowstone sendiri adalah kaldera supervolcano yang luas, meliputi wilayah Wyoming, Idaho, dan Montana. Kaldera terbentuk akibat runtuhnya ruang magma setelah letusan dahsyat. Pola gempa di Yellowstone juga mengikuti pola fraktal, yang dapat ditemukan di berbagai fenomena alam. Para ilmuwan menduga gempa-gempa ini dipicu oleh campuran air bawah tanah dan fluida panas dari dapur magma.

Lantas, apa yang akan terjadi jika Yellowstone meletus? Meskipun penemuan ini mengejutkan, masyarakat tidak perlu khawatir. Kemungkinan letusan Yellowstone dalam waktu dekat sangat kecil, diperkirakan baru akan terjadi ratusan ribu tahun lagi.

Namun, jika Yellowstone benar-benar meletus, dampaknya akan terasa di seluruh dunia. Wilayah sekitar seperti Wyoming, Idaho, dan Montana akan terdampak langsung oleh aliran piroklastik yang mematikan. Daerah yang lebih jauh akan terkena hujan abu vulkanik yang dapat merusak tanaman, menutup jalan, dan melumpuhkan infrastruktur. Abu vulkanik juga berbahaya jika terhirup dalam jumlah besar.

Abu bahkan bisa mencapai Eropa dalam beberapa hari, yang berpotensi menyebabkan penurunan suhu global yang signifikan selama bertahun-tahun.

Meskipun Yellowstone memiliki potensi letusan yang dahsyat, saat ini tidak ada indikasi letusan dalam waktu dekat. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa reservoir magma di bawah Yellowstone terpecah menjadi beberapa ruang, dan sebagian mulai mendingin dan mengeras.

Dengan bantuan teknologi AI dan pemetaan kegempaan yang lebih akurat, para ilmuwan terus memantau aktivitas Yellowstone dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi risiko jika skenario terburuk terjadi.

Scroll to Top