Kematian Arya Daru Pangayunan (39), seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), masih menyisakan tanda tanya. Polisi terus menggali fakta-fakta baru untuk mengungkap penyebab pasti kematiannya.
Jejak di Atap Gedung Kemlu
Sebelum ditemukan meninggal di kamar kosnya, Arya Daru Pangayunan sempat terpantau berada di atap Gedung Kemlu. Rekaman CCTV menunjukkan korban berada di lantai 12 selama sekitar 1,5 jam pada tanggal 7 Juli 2025. Saat naik ke atap, ia membawa tas gendong dan tas belanja, namun saat turun, tas-tas tersebut sudah tidak bersamanya.
Kondisi Jenazah yang Janggal
Saat ditemukan, wajah korban tertutup plastik dan dililit lakban kuning. Jasadnya berada di atas tempat tidur, tertutup selimut, mengenakan kaos dan celana pendek.
Kamar Terkunci dari Dalam
Pintu dan jendela kamar kos korban terkunci dari dalam saat ditemukan. Hal ini semakin menambah teka-teki seputar kematiannya. Polisi memastikan tidak ada akses masuk lain ke kamar tersebut selain pintu dan jendela yang terkunci.
Puluhan CCTV Diamankan, Belasan Saksi Diperiksa
Untuk mengungkap misteri ini, polisi telah menyita 20 rekaman CCTV dari berbagai lokasi, mulai dari lingkungan kos korban, tempat-tempat yang pernah dikunjungi, hingga kantor Kemlu. Selain itu, 15 saksi, termasuk keluarga, rekan kerja, dan orang-orang yang terakhir berkomunikasi dengan korban, telah dimintai keterangan.
Arya Daru Pangayunan ditemukan meninggal di sebuah kamar kos di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli. Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan barang-barang miliknya juga tidak ada yang hilang. Pihak kepolisian belum menyimpulkan adanya indikasi pembunuhan dalam kasus ini. Korban diketahui memiliki riwayat penyakit GERD dan kolesterol. Namun, penyebab pasti kematian korban masih menunggu hasil autopsi, termasuk pemeriksaan histopatologi dan toksikologi.