Perundingan Gencatan Senjata Gaza Kembali Mandek: Harapan Merosot di Tengah Krisis Kemanusiaan

Upaya internasional untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di Gaza kembali menemui jalan buntu. Israel dan Amerika Serikat secara mendadak menarik delegasi mereka dari meja perundingan gencatan senjata, menimbulkan kekhawatiran mendalam terkait prospek perdamaian dan pembebasan sandera.

Utusan khusus AS untuk Timur Tengah menuding Hamas tidak menunjukkan niat baik dalam proses negosiasi. Pernyataan ini langsung dibantah oleh Hamas, yang justru mengklaim bahwa usulan mereka mendapat sambutan positif dari para mediator dan membuka jalan bagi kesepakatan komprehensif.

Seorang pejabat Israel mengungkapkan bahwa respons terbaru Hamas dianggap tidak memberikan ruang untuk kemajuan tanpa adanya konsesi dari pihak mereka. Meskipun demikian, Israel menyatakan komitmennya untuk melanjutkan pembicaraan.

Tekanan domestik dan internasional untuk segera mencapai kesepakatan terus meningkat. Keluarga para sandera di Israel mendesak pemerintah untuk tidak melewatkan kesempatan diplomatik. Sementara itu, kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, diperparah oleh kelangkaan makanan yang telah menyebabkan puluhan orang meninggal dunia akibat kelaparan.

Forum Keluarga Sandera mengungkapkan kekhawatiran mendalam atas penarikan tim negosiator Israel, menekankan bahwa setiap hari yang berlalu mengurangi peluang pemulihan sandera dan meningkatkan risiko kehilangan jejak mereka.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan dua kematian baru akibat kekurangan gizi. Kepala Rumah Sakit Shifa menyatakan bahwa korban merupakan pasien dengan penyakit lain yang meninggal setelah berhari-hari tidak makan.

Perdana Menteri Inggris mengecam krisis kemanusiaan di Gaza, menyebutnya sebagai "bencana kemanusiaan yang tak terkatakan dan tidak dapat dibenarkan," dan mendesak Israel untuk segera membuka akses bantuan kemanusiaan. Ia berencana untuk menggelar pertemuan darurat dengan mitra Prancis dan Jerman untuk membahas langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghentikan kekerasan dan memberikan bantuan pangan kepada masyarakat Gaza.

Sebelum penarikan delegasi, sempat muncul harapan tipis terkait kemajuan negosiasi. Pejabat senior Hamas menyatakan bahwa masih ada peluang untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, meskipun membutuhkan waktu beberapa hari lagi akibat apa yang disebut sebagai "penundaan dari pihak Israel". Sumber lain dari Israel mengatakan bahwa proposal terbaru "masih bisa dikerjakan" oleh pemerintah, namun laporan media Israel menyebutkan bahwa kesepakatan cepat masih jauh dari kenyataan, dengan beberapa perbedaan krusial yang belum terselesaikan, termasuk lokasi penarikan pasukan Israel selama masa jeda konflik.

Kementerian Pertahanan Hamas melaporkan bahwa pasukan Israel terus melakukan serangan udara, menunjukkan bahwa mereka tidak berniat untuk menghentikan agresi. Sementara itu, utusan AS belum memberikan rincian mengenai permintaan atau tuntutan Hamas yang menyebabkan penarikan delegasi AS dari perundingan.

Scroll to Top