Kabar duka datang dari South Carolina, Amerika Serikat. Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun menghembuskan nafas terakhirnya setelah terinfeksi amoeba pemakan otak, Naegleria fowleri. Infeksi mematikan ini terjadi usai korban berenang di Danau Murray, dekat Columbia.
Pihak rumah sakit Prisma Health Children’s Hospital-Midlands mengonfirmasi bahwa bocah tersebut meninggal akibat Primary Amebic Meningoencephalitis (PAM), sebuah infeksi otak yang sangat langka dan seringkali berujung pada kematian.
Pejabat kesehatan setempat menyatakan bahwa ini adalah kasus pertama amoeba pemakan otak yang dilaporkan di South Carolina sejak tahun 2016.
Menurut para ahli, infeksi ini terjadi ketika air yang mengandung amoeba masuk ke hidung dengan tekanan tinggi dan mencapai otak. Situasi ini seringkali terjadi saat beraktivitas di air tawar yang hangat seperti danau, sungai, atau sumber air panas, lingkungan ideal bagi amoeba untuk berkembang biak. Selain itu, kolam renang yang kurang perawatan dan minim klorin juga berpotensi menjadi tempat tinggal amoeba ini, di mana mereka memakan bakteri.
Meskipun infeksi amoeba pemakan otak tergolong sangat jarang, konsekuensinya hampir selalu fatal. Gejala infeksi biasanya muncul dalam rentang waktu satu hingga 12 hari setelah paparan, meliputi sakit kepala, demam, mual, muntah, leher kaku, kejang, dan perubahan kondisi mental. Lebih dari 97% kasus infeksi ini sejak tahun 1960-an berakhir dengan kematian.