Reaksi Dunia Atas Pengakuan Prancis Terhadap Negara Palestina

Keputusan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, untuk secara resmi mengakui Negara Palestina di Sidang Umum PBB pada September mendatang, telah memicu beragam reaksi dari berbagai penjuru dunia. Langkah ini menjadikan Prancis sebagai kekuatan Eropa terkemuka dan negara G7 pertama yang mengakui Palestina, sehingga meningkatkan jumlah negara yang telah mengakui Palestina menjadi 142.

Amerika Serikat, melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio, mengecam keputusan tersebut sebagai tindakan "sembrono" yang dianggapnya hanya akan menguntungkan propaganda Hamas dan menghalangi perdamaian. Rubio menekankan bahwa tindakan ini merupakan "tamparan di wajah para korban 7 Oktober."

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga memberikan tanggapan keras dengan menyebut langkah tersebut sebagai "imbalan kepada teror." Menurutnya, pengakuan ini berpotensi "menciptakan proksi Iran lainnya" dan menjadikan Palestina sebagai landasan untuk menghancurkan Israel, bukan untuk hidup berdampingan secara damai.

Sebaliknya, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menyambut baik pengumuman Macron. Sanchez, yang negaranya telah mengakui Palestina, menekankan pentingnya melindungi solusi dua negara dari upaya penghancuran.

Arab Saudi juga memberikan dukungan positif, dengan Kementerian Luar Negeri Saudi menyebut keputusan ini sebagai "bersejarah." Mereka menyerukan negara-negara lain yang belum mengakui Palestina untuk mengambil langkah serupa dan mendukung hak-hak sah rakyat Palestina.

Yordania, melalui Kementerian Luar Negeri, menyatakan apresiasinya atas keputusan Prancis. Mereka menganggapnya sebagai "langkah yang benar" menuju solusi dua negara dan mengakhiri pendudukan.

Otoritas Palestina, melalui pejabat senior Hussein al-Sheikh, menyambut baik langkah tersebut sebagai cerminan komitmen Prancis terhadap hukum internasional dan dukungan terhadap hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan mendirikan negara merdeka.

Hamas, kelompok militan Palestina, juga memuji janji Macron. Mereka melihatnya sebagai "langkah positif ke arah yang benar" untuk menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina yang tertindas dan mendukung hak-hak sah mereka untuk menentukan nasib sendiri. Hamas juga menyerukan negara-negara lain, terutama di Eropa, untuk mengikuti jejak Prancis.

Scroll to Top