Dinas Kesehatan Kota Depok mengumumkan adanya penurunan signifikan dalam jumlah kasus HIV/AIDS di wilayahnya. Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan rumah sakit di Kota Depok, tercatat 171 kasus baru HIV/AIDS selama periode Januari hingga Mei 2025.
Angka ini menunjukkan penurunan yang menggembirakan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, tercatat 405 kasus, sementara pada tahun 2023 terdapat 435 kasus. Penurunan ini mengindikasikan keberhasilan upaya penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS yang telah diintensifkan di Kota Depok.
Penyebaran HIV di Depok sendiri masih bervariasi. Data menunjukkan kelompok Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) menyumbang angka tertinggi dengan 64 kasus, diikuti oleh populasi umum sebanyak 44 kasus, dan penderita TBC sebanyak 37 kasus. Selain itu, ditemukan pula kasus pada ibu hamil (2 kasus), penjaja seks (1 kasus), warga binaan pemasyarakatan (1 kasus), pengguna NAPZA suntik (1 kasus), waria (1 kasus), penderita IMS (7 kasus), dan populasi risiko tinggi (13 kasus).
Distribusi kasus berdasarkan jenis kelamin juga menunjukkan dominasi laki-laki dengan 147 kasus, dibandingkan perempuan yang mencatatkan 24 kasus.
Meskipun terjadi penurunan yang signifikan, Dinas Kesehatan Kota Depok tetap mengimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap risiko penularan HIV. Penularan virus HIV/AIDS umumnya terjadi melalui hubungan seks yang tidak aman. Hubungan seks yang aman adalah hubungan yang dilakukan dalam ikatan pernikahan yang sah dan setia. Bagi individu yang memiliki perilaku berisiko, seperti bergonta-ganti pasangan, disarankan untuk selalu menggunakan alat pelindung saat berhubungan seksual.