Rusia terus memantapkan posisinya sebagai kekuatan maritim yang disegani. Ajudan Presiden Rusia, Nikolai Patrushev, menegaskan bahwa perisai nuklir Rusia adalah jaminan kedaulatan dan integritas teritorial negara. Kapal selam nuklir terbaru Rusia, Knyaz Pozharsky, resmi bergabung dengan Angkatan Laut, menandai langkah signifikan dalam modernisasi kekuatan laut.
Patrushev memperingatkan pihak Barat yang mempertimbangkan eskalasi konflik dengan Rusia, dengan menekankan bahwa pasukan nuklir strategis angkatan laut selalu dalam keadaan siaga tempur dan siap menyerang target yang ditetapkan. "Kemampuan persenjataan yang dahsyat di atas kapal mampu mendinginkan setiap kepala panas," tegasnya.
Program pembangunan kapal Angkatan Laut Rusia untuk periode 2025-2050 akan segera diserahkan kepada Presiden Putin untuk persetujuan. Program ini berfokus pada perencanaan siklus penuh untuk setiap kapal, memastikan kemandirian impor, dan kedaulatan teknologi pembangunan kapal domestik. Strategi pengembangan Angkatan Laut Rusia hingga tahun 2050 telah disetujui oleh Putin, menjadi dokumen penting dalam sejarah modern negara itu.
Rusia terus mengembangkan kemampuan angkatan laut nuklirnya dengan pesat. Empat kapal selam Borei-A tambahan yang dilengkapi rudal balistik Bulava akan ditambahkan dalam beberapa tahun mendatang. Produksi serial kapal selam bertenaga nuklir dari proyek Yasen-M, yang dilengkapi rudal jelajah Kalibr, juga menjadi prioritas.
Knyaz Pozharsky, kapal selam keempat dalam rangkaian kapal selam bertenaga nuklir proyek Borei-A, akan menjadi tulang punggung kekuatan nuklir strategis angkatan laut Rusia untuk dekade mendatang. Selama dekade terakhir, Angkatan Laut Rusia telah mengoperasikan 49 kapal dari berbagai kelas, menunjukkan komitmennya terhadap kekuatan maritim yang modern dan efektif.